Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Iran, Siapa Gantikan Tugasnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dibunuh di kediamannya di Teheran pada Rabu sekitar pukul 02.00 dini hari waktu Iran.
Laporan terbaru dari New York Times menyebut Haniyeh tewas oleh ledakan bom, yang diselundupkan ke kediamannya sejak dua bulan lalu.
Haniyeh adalah Kepala biro politik Hamas, yang berarti dia terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan kebijakan utama kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Tugasnya mencakup perencanaan dan pelaksanaan kebijakan terkait konflik dengan Israel, hubungan internasional, serta masalah internal dan domestik.
Setelah Haniyeh meninggal, siapa yang akan menggantikan tugasnya?
Spekulasi telah tersebar luas tentang pengganti Haniyeh. Tiga nama yang beredar di media regional adalah Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, dan Mousa Abu Marzouk.
Dia merupakan kepala biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017, yang berarti dia adalah pendahulu Haniyeh.
Meshaal memiliki pengaruh besar dalam hubungan internasional Hamas, menjalin komunikasi dengan berbagai negara dan kelompok politik di seluruh dunia.
Dia juga dikenal sebagai figur yang aktif dalam mendukung perjuangan Palestina di panggung global.
Laporan terbaru dari New York Times menyebut Haniyeh tewas oleh ledakan bom, yang diselundupkan ke kediamannya sejak dua bulan lalu.
Haniyeh adalah Kepala biro politik Hamas, yang berarti dia terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan kebijakan utama kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Tugasnya mencakup perencanaan dan pelaksanaan kebijakan terkait konflik dengan Israel, hubungan internasional, serta masalah internal dan domestik.
Setelah Haniyeh meninggal, siapa yang akan menggantikan tugasnya?
Tiga Tokoh Hamas yang Berpotensi Gantikan Ismail Haniyeh
Spekulasi telah tersebar luas tentang pengganti Haniyeh. Tiga nama yang beredar di media regional adalah Khaled Meshaal, Khalil al-Hayya, dan Mousa Abu Marzouk.
1. Khaled Meshaal
Dia merupakan kepala biro politik Hamas dari 1996 hingga 2017, yang berarti dia adalah pendahulu Haniyeh.
Meshaal memiliki pengaruh besar dalam hubungan internasional Hamas, menjalin komunikasi dengan berbagai negara dan kelompok politik di seluruh dunia.
Dia juga dikenal sebagai figur yang aktif dalam mendukung perjuangan Palestina di panggung global.