Jet Tempur Siluman F-35 Israel yang Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh telah tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu dini hari.
EurAsian Times, dalam laporannya pada Kamis (1/8/2024), memaparkan dugaan penggunaan jet tempur siluman F-35 Israel dalam operasi pembunuhan Haniyeh.
Al-Mayadeen, sebuah kantor berita yang berafiliasi dengan Hizbullah, melaporkan pemimpin Hamas itu dibunuh dengan rudal yang ditembakkan dari luar wilayah Iran.
Laporan tersebut mengutip seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya. Pejabat itu menyebutnya sebagai tindakan “agresi terhadap Iran” yang “memerlukan respons yang tegas".
Yang menarik, Richard Goldberg, seorang penasihat senior di Foundation for Defense of Democracies, telah menulis di X: "Angkatan Udara Israel akan menunjukkan jangkauannya malam ini" beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh terjadi.
Goldberg kemudian menulis: "Jika Anda dapat menghantam radar di dekat lokasi nuklir, Anda juga dapat menghantam rumah di Teheran. Ayatollah itu tidak berpakaian."
Posting Goldberg tersebut menjadi acuan bagi EurAsian Times untuk menyimpulkan dugaan peran jet tempur siluman F-35 dalam operasi pembunuhan Haniyeh.
Militer Israel menolak mengomentari laporan kematian Ismail Haniyeh. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak mengomentari laporan media asing.
EurAsian Times melaporkan Angkatan Udara Israel (IAF) baru-baru ini melaksanakan misi jarak jauh terhadap kelompok milisi Houthi dengan menggunakan jet tempur siluman F-35 dengan jangkauan 1.700 km.
EurAsian Times, dalam laporannya pada Kamis (1/8/2024), memaparkan dugaan penggunaan jet tempur siluman F-35 Israel dalam operasi pembunuhan Haniyeh.
Al-Mayadeen, sebuah kantor berita yang berafiliasi dengan Hizbullah, melaporkan pemimpin Hamas itu dibunuh dengan rudal yang ditembakkan dari luar wilayah Iran.
Laporan tersebut mengutip seorang pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya. Pejabat itu menyebutnya sebagai tindakan “agresi terhadap Iran” yang “memerlukan respons yang tegas".
Yang menarik, Richard Goldberg, seorang penasihat senior di Foundation for Defense of Democracies, telah menulis di X: "Angkatan Udara Israel akan menunjukkan jangkauannya malam ini" beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh terjadi.
Goldberg kemudian menulis: "Jika Anda dapat menghantam radar di dekat lokasi nuklir, Anda juga dapat menghantam rumah di Teheran. Ayatollah itu tidak berpakaian."
Posting Goldberg tersebut menjadi acuan bagi EurAsian Times untuk menyimpulkan dugaan peran jet tempur siluman F-35 dalam operasi pembunuhan Haniyeh.
Militer Israel menolak mengomentari laporan kematian Ismail Haniyeh. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak mengomentari laporan media asing.
EurAsian Times melaporkan Angkatan Udara Israel (IAF) baru-baru ini melaksanakan misi jarak jauh terhadap kelompok milisi Houthi dengan menggunakan jet tempur siluman F-35 dengan jangkauan 1.700 km.