Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh dari Wilayah Iran atau Negara Lain?
loading...
A
A
A
Proyektil udara dapat diluncurkan dari jet tempur atau pesawat nirawak militer. Untuk serangan semacam itu, pesawat militer biasanya akan memanfaatkan wilayah udara negara tetangga.
Meskipun menggunakan wilayah udara negara lain tanpa izin dan melakukan operasi di dekat wilayah perbatasan merupakan tantangan, itu bukan hal yang mustahil.
Dalam serangan Israel pada bulan April di Pangkalan Udara Taktis ke-8 di Isfahan, pejabat Amerika mengonfirmasi bahwa pesawat Israel meluncurkan tiga rudal dari luar perbatasan Iran yang menargetkan lokasi radar yang melindungi fasilitas nuklir Natanz.
Namun, pejabat Iran mengaitkan insiden tersebut dengan pesawat nirawak musuh di pangkalan militer tersebut.
Namun, menurut koresponden militer Channel 14 Israel Hallel Bitton Rosen, serangan itu tidak dilakukan dengan meluncurkan rudal, tetapi dengan senjata lain yang meledak di dekatnya.
Berdasarkan operasi Israel di masa lalu, rezim Zionis memiliki sejarah melakukan serangan pesawat nirawak di tanah Iran.
Pada Februari 2023, Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di kompleks bengkel Kementerian Pertahanan di Isfahan dan ledakan di pusat amunisi di kota itu. Pejabat Iran menggambarkan serangan itu sebagai "tidak berhasil" dan menyatakan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas.
Israel belum mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Haniyehm tetapi seorang pejabat Israel dan dua pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa Israel berada di balik serangan itu.
Sekitar dua jam sebelum kematian Haniyeh, Richard Goldberg, seorang penasihat senior di Foundation for Defense of Democracies, tampaknya menyinggung serangan itu, dengan mengatakan: "Angkatan Udara Israel menunjukkan jangkauannya malam ini."
Setelah berita pembunuhan pemimpin Hamas itu tersiar, Goldberg, mengacu pada serangan Israel terhadap Iran sebelumnya, mem-posting di X: "Jika Anda dapat mengenai radar di dekat lokasi nuklir, Anda dapat mengenai rumah di Teheran. Ayatollah terekspos."
Meskipun menggunakan wilayah udara negara lain tanpa izin dan melakukan operasi di dekat wilayah perbatasan merupakan tantangan, itu bukan hal yang mustahil.
Dalam serangan Israel pada bulan April di Pangkalan Udara Taktis ke-8 di Isfahan, pejabat Amerika mengonfirmasi bahwa pesawat Israel meluncurkan tiga rudal dari luar perbatasan Iran yang menargetkan lokasi radar yang melindungi fasilitas nuklir Natanz.
Namun, pejabat Iran mengaitkan insiden tersebut dengan pesawat nirawak musuh di pangkalan militer tersebut.
Namun, menurut koresponden militer Channel 14 Israel Hallel Bitton Rosen, serangan itu tidak dilakukan dengan meluncurkan rudal, tetapi dengan senjata lain yang meledak di dekatnya.
Berdasarkan operasi Israel di masa lalu, rezim Zionis memiliki sejarah melakukan serangan pesawat nirawak di tanah Iran.
Pada Februari 2023, Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak di kompleks bengkel Kementerian Pertahanan di Isfahan dan ledakan di pusat amunisi di kota itu. Pejabat Iran menggambarkan serangan itu sebagai "tidak berhasil" dan menyatakan bahwa serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas.
5. Apa Kata Para Pakar?
Israel belum mengeklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Haniyehm tetapi seorang pejabat Israel dan dua pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa Israel berada di balik serangan itu.
Sekitar dua jam sebelum kematian Haniyeh, Richard Goldberg, seorang penasihat senior di Foundation for Defense of Democracies, tampaknya menyinggung serangan itu, dengan mengatakan: "Angkatan Udara Israel menunjukkan jangkauannya malam ini."
Setelah berita pembunuhan pemimpin Hamas itu tersiar, Goldberg, mengacu pada serangan Israel terhadap Iran sebelumnya, mem-posting di X: "Jika Anda dapat mengenai radar di dekat lokasi nuklir, Anda dapat mengenai rumah di Teheran. Ayatollah terekspos."