Waspadai Invasi China ke Taiwan, AS Rombak Komanda Militer di Jepang

Minggu, 28 Juli 2024 - 19:15 WIB
loading...
A A A
Untuk pertama kalinya, para menteri juga membahas "pencegahan yang diperluas", istilah yang digunakan untuk menggambarkan komitmen AS untuk menggunakan kekuatan nuklirnya guna mencegah serangan terhadap sekutu.

Ini merupakan topik yang sensitif di Jepang, yang telah mendorong nonproliferasi senjata nuklir dan merupakan satu-satunya negara yang pernah mengalami serangan bom atom.

Menurut pernyataan resmi yang kurang rinci, kedua negara membahas penguatan pencegahan yang diperluas untuk meningkatkan stabilitas regional dan mencegah pecahnya konflik.

"Kita berada di titik kritis. Untuk benar-benar mempertahankan tatanan internasional yang ada, kita perlu terus memperkuat aliansi kita dan meningkatkan pencegahan – kekuatan," kata Kamikawa dari Jepang kepada wartawan di awal pembicaraan.

Jepang menyediakan pangkalan bagi AS untuk memproyeksikan kekuatan militer di Asia, menampung 54.000 tentara Amerika, ratusan pesawat AS, dan satu-satunya kelompok penyerang kapal induk Washington yang dikerahkan ke garis depan.

Didorong oleh kekuatan militer China yang semakin meningkat dan uji coba rudal rutin oleh Korea Utara yang bersenjata nuklir, Jepang dalam beberapa tahun terakhir telah bergeser secara dramatis dari pasifisme pascaperang selama beberapa dekade. Pada tahun 2022, Jepang meluncurkan rencana untuk menggandakan anggaran pertahanan menjadi 2% dari produk domestik bruto.

Komando AS yang baru di Jepang akan dipimpin oleh seorang jenderal bintang tiga, bukan pangkat bintang empat yang diminta Jepang, seorang pejabat AS mengatakan dalam sebuah pengarahan menjelang pembicaraan. Pernyataan tersebut tidak merujuk pada hal ini.

Sekutu juga menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang pengadaan rudal balistik Rusia dari Korea Utara untuk membantu perangnya di Ukraina dan potensi Moskow untuk mentransfer senjata pemusnah massal atau teknologi terkait rudal ke Pyongyang.



Korea Utara telah bersumpah untuk "menghancurkan sepenuhnya" musuh-musuhnya jika terjadi perang, media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan pada hari Minggu. Austin dan Kihara juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik, menandatangani perjanjian untuk "melembagakan" kerja sama trilateral melalui upaya-upaya seperti berbagi data peringatan rudal Korea Utara secara langsung dan latihan militer bersama.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)