Ini Gambaran Mengerikannya Invasi China terhadap Taiwan

Minggu, 28 Juli 2024 - 09:28 WIB
loading...
Ini Gambaran Mengerikannya...
Taiwan gelar latihan perang yang mensimulasikan invasi China. Taipei juga luncurkan serial TV yang menggambarkan kengerian dari invasi China. Foto/Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan
A A A
TAIPEI - Pemerintah Taipei meluncurkan serial televisi “Zero Day” yang menampilkan hipotesis invasi mengerikan China terhadap Taiwan.

Trailer Zero Day diluncurkan di Taipei pada Selasa lalu selama latihan udara tahunan ibu kota.

Trailer berdurasi 17 menit dari serial 10 episode, yang sebagian didanai oleh Kementerian Kebudayaan Taiwan, menggambarkan krisis yang meningkat dari "misi pencarian dan penyelamatan" China menjadi invasi besar-besaran.

Trailer tersebut menunjukkan adegan kepanikan saat China membuat blokade laut, yang menyebabkan penarikan dana dari bank, dan menggambarkan militer Taiwan mundur dari Kinmen, pulau terpencil di lepas pantai China.



Itu juga mencakup siaran yang mengerikan bagi warga Taiwan dari media pemerintah China.

Banyak warganet Taiwan mengungkapkan kecemasan atas cuplikan tersebut.

"Saya menangis ketika melihat adegan pertama," tulis seorang warga Taiwan dalam komentarnya di video tersebut yang diunggah di YouTube.

"Masih banyak orang di Taiwan yang tidak tahu keseriusan perang kognitif. Saya berharap drama ini dapat menyadarkan lebih banyak orang."

Beberapa penonton dikejutkan oleh kredibilitas premis Zero Day.

"Cuplikan itu terlalu nyata, sangat dapat diduga bahwa itu akan terjadi, dan Anda bahkan dapat membayangkan siapa yang akan melakukan hal-hal itu," tulis warganet Taiwan lainnya.

Ada juga warga Taiwan yang menyatakan tekad untuk melawan ancaman apa pun dari China.

"Sebagai seorang sersan di Angkatan Darat Republik China, selama saya masih hidup, saya tidak akan membiarkan tanah negara saya diserbu oleh Tentara Merah," tulis seorang anggota militer Taiwan dalam komentarnya di YouTube.

Republik China adalah nama resmi Taiwan, sedangkan Republik Rakyat China merupakan nama resmi China.

Proyek serial TV tersebut merupakan risiko bagi banyak pihak yang terlibat karena sensitivitas topik tersebut di China.

Daya tarik pasar yang beranggotakan 1,4 miliar orang di seberang selat tersebut telah mendorong banyak warga Taiwan di industri hiburan untuk mendukung klaim Beijing bahwa Taiwan adalah bagian dari China, sebuah sentimen yang tidak sejalan dengan pandangan sebagian besar warga Taiwan, sebagaimana ditunjukkan oleh jajak pendapat secara konsisten.

Produser Zero Day Cheng Shin-mei mengatakan kepada TIME, yang dilansir Minggu (28/7/2024), bahwa beberapa sutradara dan aktor telah meninggalkan proyek tersebut karena khawatir akan menghadapi reaksi keras di China.

"Mereka biasanya harus menandatangani kontrak dengan klausul yang melarang mereka terlibat dalam topik yang sensitif secara politik, dan pelanggar harus membayar kerugian yang disebabkan oleh hal itu," katanya.

Saat trailer dirilis, sirene terdengar di seluruh kota, sementara penduduk di seluruh Taiwan utara menerima pemberitahuan push di ponsel mereka yang memperingatkan mereka untuk berlindung di tengah "ancaman rudal/roket”.

Minggu ini, pulau yang memerintah sendiri itu juga menyaksikan pasukan Taiwan melaksanakan rangkaian latihan perang tahunan Han Kuang, yang bertujuan untuk melawan invasi.

Latihan tahun ini, yang berlangsung dari Senin hingga Jumat, diperbarui untuk menyertakan apa yang disebut Kementerian Pertahanan Taiwan sebagai skenario "tanpa naskah" untuk mensimulasikan kondisi masa perang dengan lebih baik, sebuah perubahan yang sebelumnya dikatakan seorang analis pertahanan kepada Newsweek diadopsi setelah "seruan untuk bangun" invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.

Taipei menghadapi tekanan yang meningkat dari China, yang mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya meskipun pemerintah yang dipimpin Partai Komunis China di Beijing tidak pernah memerintah pulau itu.

Presiden China Xi Jinping telah menekankan bahwa penyatuan dengan Taiwan pada akhirnya tidak dapat dihindari, melalui kekuatan jika perlu.

China telah mengirim pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan, zona penyangga de facto antara kedua negara tetangga, hampir setiap hari.

Pada bulan Mei, pasukan China mengepung Taiwan dengan latihan udara, darat, dan laut setelah pelantikan Presiden Taiwan Lai Ching-te, seorang kritikus Beijing yang menekankan kedaulatan Taiwan dalam pidato pelantikannya.

Direktur CIA Bill Burns dan pejabat AS lainnya mengatakan mereka yakin Xi sedang mempersiapkan militernya agar mampu merebut Taiwan pada tahun 2027.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1286 seconds (0.1#10.140)