China dalam Posisi Tak Menguntungkan soal Pertikaiannya dengan Filipina

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:11 WIB
loading...
China dalam Posisi Tak...
China dalam posisi tak menguntungkan terkait pertikaiannya dengan Filipina karena Amerika Serikat membela Manila. Foto/Angkatan Bersenjata Filipina
A A A
MANILA - China menghadapi peringatan tegas dari Amerika Serikat (AS), bahwa jika mereka berani melancarkan serangan terhadap pasukan Filipina, maka Washington akan membantu Manila.

Tidak ada keraguan lagi bahwa Filipina dan AS kini bersatu dalam menentang ekspansionisme maritim China di Laut China Selatan, dan hal ini membuat Beijing merasa perlu mendekati Manila untuk berdialog damai.

Kalangan diplomatik terkejut karena beberapa hari setelah pasukan China melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan Filipina yang lebih mirip tindakan pembajakan daripada tindakan ofensif, Wakil Menteri Luar Negeri China Chen Xiaodong pergi ke Manila di awal Juli untuk mencari cara meredakan ketegangan dan menghindari konflik yang dapat melibatkan AS.

Dalam serangan yang dilakukan pada bulan Juni, sebuah kapal Coast Guard China sengaja diarahkan untuk bertabrakan dengan sebuah kapal Filipina yang hendak mengirimkan makanan, perbekalan, dan material konstruksi kepada pasukan Filipina di Second Thomas Shoal—wilayah Filipina yang diklaim secara ilegal oleh China.



Sejak tahun 1999, sebuah kapal perang Filipina yang sudah tua terdampar di Second Thomas Shoal; berfungsi sebagai pos militer terpencil Manila di pulau tersebut.

Seperti perampok pada umumnya, pasukan Coast Guard China melompat ke geladak dua kapal militer Filipina yang mengawal kapal yang mengirimkan perbekalan dan menyerang personel Angkatan Laut Filipina dengan parang, kapak, dan palu; merusak kapal-kapal tersebut. Seorang personel Angkatan Laut Filipina kehilangan ibu jarinya dalam serangan tersebut.

Coast Guard China juga menjarah beberapa senapan dari kedua kapal Filipina. Karena ingin mencegah eskalasi, personel Angkatan Laut Filipina mencoba melawan serangan China dengan tangan kosong.

Namun, AS tidak senang dengan tindakan tak konvensional China tersebut. Keesokan harinya, Washington memperbarui peringatan bahwa mereka berkewajiban membela sekutu dekat mereka, Filipina, dengan menggambarkan manuver China tersebut sebagai "tindakan berbahaya yang mengancam perdamaian dan stabilitas regional."

Mengutip dari The Singapore Post, Selasa (16/7/2024), Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell menegaskan kembali Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951 yang mewajibkan Washington dan Manila untuk saling membantu dalam konflik besar, “yang mencakup serangan bersenjata terhadap Angkatan Bersenjata Filipina, kapal atau pesawat umum, termasuk milik Coast Guard-nya, di mana pun di Laut China Selatan.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Bodohnya AS, Kirim Senjata...
Bodohnya AS, Kirim Senjata ke Israel untuk Membunuh Warga Amerika di Palestina
AS Klaim Lebih dari...
AS Klaim Lebih dari 100 Target Houthi Sudah Dibom
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
Eks Jenderal Tertinggi...
Eks Jenderal Tertinggi Ukraina Ungkap Senjata Rahasia AS dalam Perang Melawan Rusia
Elon Musk ingin Trump...
Elon Musk ingin Trump Batalkan Tarif, Apa Alasannya?
Bersama Netanyahu, Trump...
Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut
Misi Pencarian Baru...
Misi Pencarian Baru MH370 Ditangguhkan Hanya Beberapa Hari Setelah Dimulai
Ingat! Jemaah Umrah...
Ingat! Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Paling Lambat 29 April atau Kena Denda
Rekomendasi
PDIP Sebut Megawati...
PDIP Sebut Megawati Banyak Bicara Hal Bersifat Pribadi dengan Prabowo
Dewi Yull Hadiri Pemakaman...
Dewi Yull Hadiri Pemakaman Ray Sahetapy, Sampaikan Pesan Haru dan Bijak
Bursa Saham Rontok,...
Bursa Saham Rontok, OJK Sebut Prabowo Tak Beri Arahan Khusus
Berita Terkini
Kelab Malam Dominika...
Kelab Malam Dominika Runtuh saat Penyanyi Rubby Perez Manggung, 79 Orang Tewas
10 menit yang lalu
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
1 jam yang lalu
Ironis, Pasukan Otoritas...
Ironis, Pasukan Otoritas Palestina Tangkapi Demonstran Solidaritas Gaza di Tepi Barat
2 jam yang lalu
Bodohnya AS, Kirim Senjata...
Bodohnya AS, Kirim Senjata ke Israel untuk Membunuh Warga Amerika di Palestina
2 jam yang lalu
AS Klaim Lebih dari...
AS Klaim Lebih dari 100 Target Houthi Sudah Dibom
3 jam yang lalu
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
3 jam yang lalu
Infografis
Khamenei: Negosiasi...
Khamenei: Negosiasi dengan AS Tak akan Selesaikan Masalah Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved