Maling Ini Nekat Betul, Jembatan Baja Seberat 60 Ton Lenyap Dicuri
loading...
A
A
A
MOSKOW - Aksi kawanan pencuri di Rusia ini terbilang nekat. Mereka mencuri jembatan kereta api baja raksasa yang beratnya sekitar 60 ton.
Pejabat penegak hukum setempat sedang menyelidiki lenyapnya jembatan baja akibat dicuri, yang diduga telah dijual sebagai besi tua dengan harga lebih dari USD15.000.
Sebelum lenyap dicuri, jembatan raksasa itu berdiri di Wilayah Ryazan, sekitar 200 km tenggara Moskow. Pencurian yang tak wajar ini pertama kali dilaporkan pada hari Rabu oleh aktivis lokal Svetlana Konovalova.
Dia mengatakan kepada media lokal bahwa jembatan di Distrik Skopinsky telah diprivatisasi oleh perusahaan kereta api lokal, dengan semua dokumen yang diperlukan untuk membuktikan kepemilikan.
Namun, sekelompok orang yang tidak dikenal dilaporkan menemukan dokumen yang menyatakan bahwa struktur itu bukan milik siapa pun dan membongkarnya.
Menurutnya, pemilik jembatan yang sebenarnya kemudian meminta polisi untuk menyelidiki masalah tersebut. Dia mencatat bahwa pencuri dan pemilik sah jembatan saling kenal dan sebelumnya gagal membuat kesepakatan penjualan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, departemen kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima pengaduan tentang hilangnya struktur logam dari jembatan kereta api yang tidak berfungsi lebih dari seminggu yang lalu.
Mereka menambahkan bahwa polisi telah membuka penyelidikan kriminal.
Saluran Telegram lokal, Mash, membagikan foto-foto tempat pencurian, yang memperlihatkan dua tiang beton besar yang menjulang tinggi di atas sungai yang dangkal.
Konovalova menggambarkan jembatan yang hilang itu sebagai "konstruksi raksasa era Soviet”, menambahkan bahwa dia terkejut bahwa tidak ada yang memperhatikan operasi pembongkaran, yang kemungkinan besar memakan waktu beberapa hari.
Dia juga mendesak lembaga penegak hukum untuk membawa para pelaku ke pengadilan dan membuat mereka membangun kembali jembatan tersebut.
Sementara itu, jembatan dengan berat sekitar 60 ton itu—atau apa pun yang tersisa darinya—segera telah muncul di tempat pengumpulan besi tua setempat, menurut saluran Telegram Mash, yang mengklaim bahwa pencuri jembatan itu menerima 1,3 juta rubel (USD15.000) untuk baja tersebut.
Pembangunan jembatan itu diperkirakan menelan biaya 300 juta rubel (USD3,5 juta).
Mash melaporkan bahwa jembatan itu dijual oleh seorang penduduk setempat berusia 37 tahun tetapi menyatakan bahwa dia diperalat oleh seseorang untuk sekadar menandatangani dokumen dan menerima kurang dari USD60 untuk jasanya.
Polisi mengatakan kepada TASS, yang dilansir Minggu (28/7/2024), bahwa jembatan itu tidak aktif, seraya menambahkan bahwa rel kereta api itu tidak berada di bawah yurisdiksi pemerintah setempat atau badan negara lainnya.
Mash melaporkan bahwa jembatan itu digunakan oleh penduduk setempat sebagai jalan pintas ke permukiman terdekat lainnya.
Pejabat penegak hukum setempat sedang menyelidiki lenyapnya jembatan baja akibat dicuri, yang diduga telah dijual sebagai besi tua dengan harga lebih dari USD15.000.
Sebelum lenyap dicuri, jembatan raksasa itu berdiri di Wilayah Ryazan, sekitar 200 km tenggara Moskow. Pencurian yang tak wajar ini pertama kali dilaporkan pada hari Rabu oleh aktivis lokal Svetlana Konovalova.
Dia mengatakan kepada media lokal bahwa jembatan di Distrik Skopinsky telah diprivatisasi oleh perusahaan kereta api lokal, dengan semua dokumen yang diperlukan untuk membuktikan kepemilikan.
Namun, sekelompok orang yang tidak dikenal dilaporkan menemukan dokumen yang menyatakan bahwa struktur itu bukan milik siapa pun dan membongkarnya.
Menurutnya, pemilik jembatan yang sebenarnya kemudian meminta polisi untuk menyelidiki masalah tersebut. Dia mencatat bahwa pencuri dan pemilik sah jembatan saling kenal dan sebelumnya gagal membuat kesepakatan penjualan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, departemen kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima pengaduan tentang hilangnya struktur logam dari jembatan kereta api yang tidak berfungsi lebih dari seminggu yang lalu.
Mereka menambahkan bahwa polisi telah membuka penyelidikan kriminal.
Saluran Telegram lokal, Mash, membagikan foto-foto tempat pencurian, yang memperlihatkan dua tiang beton besar yang menjulang tinggi di atas sungai yang dangkal.
Konovalova menggambarkan jembatan yang hilang itu sebagai "konstruksi raksasa era Soviet”, menambahkan bahwa dia terkejut bahwa tidak ada yang memperhatikan operasi pembongkaran, yang kemungkinan besar memakan waktu beberapa hari.
Dia juga mendesak lembaga penegak hukum untuk membawa para pelaku ke pengadilan dan membuat mereka membangun kembali jembatan tersebut.
Sementara itu, jembatan dengan berat sekitar 60 ton itu—atau apa pun yang tersisa darinya—segera telah muncul di tempat pengumpulan besi tua setempat, menurut saluran Telegram Mash, yang mengklaim bahwa pencuri jembatan itu menerima 1,3 juta rubel (USD15.000) untuk baja tersebut.
Pembangunan jembatan itu diperkirakan menelan biaya 300 juta rubel (USD3,5 juta).
Mash melaporkan bahwa jembatan itu dijual oleh seorang penduduk setempat berusia 37 tahun tetapi menyatakan bahwa dia diperalat oleh seseorang untuk sekadar menandatangani dokumen dan menerima kurang dari USD60 untuk jasanya.
Polisi mengatakan kepada TASS, yang dilansir Minggu (28/7/2024), bahwa jembatan itu tidak aktif, seraya menambahkan bahwa rel kereta api itu tidak berada di bawah yurisdiksi pemerintah setempat atau badan negara lainnya.
Mash melaporkan bahwa jembatan itu digunakan oleh penduduk setempat sebagai jalan pintas ke permukiman terdekat lainnya.
(mas)