Pemimpin Houthi: Pidato Netanyahu di Kongres Cerminkan Tingkat Krisis
loading...
A
A
A
SANAA - Pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul-Malik Al-Houthi, mengatakan pidato Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres "mencerminkan tingkat krisis dan kebuntuan dalam kabinetnya, serta agresi dan kriminalitasnya."
Russia Today melaporkan komentar Houthi itu dalam pidatonya kepada rakyat Yaman pada Jumat (26/7/2024).
Al-Houthi menambahkan, "Netanyahu membantah pembunuhan warga sipil (Palestina) meskipun ada kejadian dan fakta yang jelas di Jalur Gaza dan menggunakan pemalsuan dan fitnah."
“Media Ibrani telah membuktikan Houthi menimbulkan ancaman bagi Israel, sementara media Amerika menganggap serangan pesawat nirawak gerakan itu di Tel Aviv sebagai serangan paling berbahaya terhadap keamanan Israel sejak 7 Oktober,” papar dia.
“Sebelum (serangan terhadap Tel Aviv), kami terus berupaya mengembangkan kemampuan kami lebih jauh untuk mencapai tujuan-tujuan ini… Kami masih dalam kondisi pengembangan berkelanjutan sehingga kemampuan-kemampuan tersebut lebih efektif, lebih merusak, berbahaya, dan memalukan bagi musuh,” imbuh dia.
“Kami ingin kaum Zionis sangat gelisah dan tidak pernah tidur serta tidak pernah menikmati stabilitas, karena mereka adalah penjajah yang kriminal dan tidak adil. Amerika gagal mencegah operasi di Laut Merah, dan panglima tertinggi pasukan Amerika di Timur Tengah mengonfirmasi hal ini dalam pesan rahasia kepada Menteri Perang,” ujar Al-Houthi.
Dia menjelaskan, “Serangan Israel terhadap Hudaydah adalah untuk pamer dan upaya untuk menghalangi (Yaman) mendukung Palestina.”
Meski demikian, dia menekankan tidak ada yang akan menghalangi Yaman untuk mendukung Palestina.
Rezim penjajah Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina.
Russia Today melaporkan komentar Houthi itu dalam pidatonya kepada rakyat Yaman pada Jumat (26/7/2024).
Al-Houthi menambahkan, "Netanyahu membantah pembunuhan warga sipil (Palestina) meskipun ada kejadian dan fakta yang jelas di Jalur Gaza dan menggunakan pemalsuan dan fitnah."
“Media Ibrani telah membuktikan Houthi menimbulkan ancaman bagi Israel, sementara media Amerika menganggap serangan pesawat nirawak gerakan itu di Tel Aviv sebagai serangan paling berbahaya terhadap keamanan Israel sejak 7 Oktober,” papar dia.
“Sebelum (serangan terhadap Tel Aviv), kami terus berupaya mengembangkan kemampuan kami lebih jauh untuk mencapai tujuan-tujuan ini… Kami masih dalam kondisi pengembangan berkelanjutan sehingga kemampuan-kemampuan tersebut lebih efektif, lebih merusak, berbahaya, dan memalukan bagi musuh,” imbuh dia.
“Kami ingin kaum Zionis sangat gelisah dan tidak pernah tidur serta tidak pernah menikmati stabilitas, karena mereka adalah penjajah yang kriminal dan tidak adil. Amerika gagal mencegah operasi di Laut Merah, dan panglima tertinggi pasukan Amerika di Timur Tengah mengonfirmasi hal ini dalam pesan rahasia kepada Menteri Perang,” ujar Al-Houthi.
Dia menjelaskan, “Serangan Israel terhadap Hudaydah adalah untuk pamer dan upaya untuk menghalangi (Yaman) mendukung Palestina.”
Meski demikian, dia menekankan tidak ada yang akan menghalangi Yaman untuk mendukung Palestina.
Rezim penjajah Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina.
(sya)