Profil Pimpinan Hamas dan Fatah, Ismail Haniyeh dan Mahmoud Abbas
loading...
A
A
A
GAZA - Hamas dan Fatah merupakan dua organisasi politik militer di Palestina yang memperjuangkan kemerdekaan negara tersebut dengan berbagai cara. Meski sama-sama memperjuangkan Palestina, kedua organisasi ini sempat terpecah di tahun 2006 ketika Hamas memenangkan Pemilu 2006.
Untuk saat ini Hamas menjadi satu-satunya penguasa di Gaza sejak tahun 2007 silam. Menurut BBC, organisasi ini memiliki sayap bersenjata dan diperkirakan memiliki sekitar 30.000 pejuang.
Hingga saat ini Hamas telah ditandai sebagai organisasi yang berkomitmen untuk menolak keberadaan Israel di Tanah Suci. Tak heran jika kelompok ini seringkali melancarkan berbagai serangan ke Negeri Yahudi.
Sementara Fatah adalah Partai Politik yang terlahir dari fraksi terbesar dalam PLO. Berbeda dengan Hamas yang lebih berfokus pada militer, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina.
Keduanya baru-baru ini telah menandatangani deklarasi pembentukan "pemerintahan rekonsiliasi nasional" sementara untuk Tepi Barat dan Gaza dalam sebuah pertemuan yang dimediasi oleh China.
Ini adalah kesepakatan rekonsiliasi terbaru yang disepakati Hamas dan Fatah dalam hubungan mereka yang telah lama renggang sejak tahun 2006.
Foto/EPA
Ismail Abdel Salam Ahmed Haniyeh adalah pemimpin Hamas yang masih aktif untuk saat ini. Dialah sosok yang bertanggung jawab dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 lalu, membuatnya jadi sosok yang paling diburu oleh IDF.
Karena menjadi sosok yang diburu, pertemuan untuk membahas deklarasi pembentukan "pemerintahan rekonsiliasi nasional" akhirnya diserahkan pada perwakilan Hamas, Mussa Abu Marzuk.
Ismail Haniyeh lahir pada 29 Januari 1962 di kamp pengungsi Al-Shati di Jalur Gaza. Dia merupakan lulusan dari jurusan Sastra Arab di Universitas Islam Gaza.
Ismail pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina periode 2006-2014. Pada saat itu dirinya pernah mendapat ancaman pembunuhan dari Wakil Perdana Menteri Israel.
Untuk saat ini Hamas menjadi satu-satunya penguasa di Gaza sejak tahun 2007 silam. Menurut BBC, organisasi ini memiliki sayap bersenjata dan diperkirakan memiliki sekitar 30.000 pejuang.
Hingga saat ini Hamas telah ditandai sebagai organisasi yang berkomitmen untuk menolak keberadaan Israel di Tanah Suci. Tak heran jika kelompok ini seringkali melancarkan berbagai serangan ke Negeri Yahudi.
Sementara Fatah adalah Partai Politik yang terlahir dari fraksi terbesar dalam PLO. Berbeda dengan Hamas yang lebih berfokus pada militer, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina.
Keduanya baru-baru ini telah menandatangani deklarasi pembentukan "pemerintahan rekonsiliasi nasional" sementara untuk Tepi Barat dan Gaza dalam sebuah pertemuan yang dimediasi oleh China.
Ini adalah kesepakatan rekonsiliasi terbaru yang disepakati Hamas dan Fatah dalam hubungan mereka yang telah lama renggang sejak tahun 2006.
Profil Pimpinan Hamas dan Fatah
1. Ismail Haniyeh - Pemimpin Hamas
Foto/EPA
Ismail Abdel Salam Ahmed Haniyeh adalah pemimpin Hamas yang masih aktif untuk saat ini. Dialah sosok yang bertanggung jawab dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023 lalu, membuatnya jadi sosok yang paling diburu oleh IDF.
Karena menjadi sosok yang diburu, pertemuan untuk membahas deklarasi pembentukan "pemerintahan rekonsiliasi nasional" akhirnya diserahkan pada perwakilan Hamas, Mussa Abu Marzuk.
Ismail Haniyeh lahir pada 29 Januari 1962 di kamp pengungsi Al-Shati di Jalur Gaza. Dia merupakan lulusan dari jurusan Sastra Arab di Universitas Islam Gaza.
Ismail pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina periode 2006-2014. Pada saat itu dirinya pernah mendapat ancaman pembunuhan dari Wakil Perdana Menteri Israel.