Mengapa AS dan Aliansinya Gagal Membendung Kebangkitan ISIS di Timur Tengah?

Kamis, 25 Juli 2024 - 22:55 WIB
loading...
A A A
“Pertarungan ini belum berakhir,” kata Stroul kepada Al Arabiya English.

3. ISIS Sudah Memiliki Rencana Matang Berikutnya

Mengapa AS dan Aliansinya Gagal Membendung Kebangkitan ISIS di Timur Tengah?

Foto/EPA

Brad Bowman, direktur senior Pusat Kekuatan Militer dan Politik di Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan kekhalifahan ISIS telah dikalahkan, namun ISIS sebagai kelompok teror belum dikalahkan. “Penting untuk tidak membingungkan keduanya,” katanya kepada Al Arabiya English.

Kegagalan untuk mempertahankan tekanan terhadap ISIS di Irak dan Suriah akan memungkinkan kelompok tersebut memiliki lebih banyak ruang untuk merencanakan dan melakukan serangan di luar negeri, kata Bowman.

Dia juga memperingatkan agar tidak membiarkan Iran dan proksinya “mendapatkan apa yang mereka inginkan” dan meminta pasukan AS menarik diri dari Irak dan Suriah. “ISIS akan tumbuh lebih kuat, dan Amerika harus kembali lagi nanti dengan dampak yang lebih besar,” katanya.


4. Masih Banyak Pasukan AS Bercokol di Timur Tengah

Mengapa AS dan Aliansinya Gagal Membendung Kebangkitan ISIS di Timur Tengah?

Foto/EPA

Ada sekitar 900 tentara AS di Suriah dan 2.500 lainnya di Irak. Milisi dan politisi yang didukung Iran di Bagdad telah menuntut penarikan penuh AS.

Sementara itu, Washington berupaya membangun hubungan bilateral formal dan beralih dari hubungan militer yang membayangi kemitraan tersebut sejak invasi AS pada tahun 2003.

Awal bulan ini, pejabat tinggi Pentagon untuk kebijakan Timur Tengah, Dan Shapiro, dan duta besar AS untuk Bagdad, Alina Romanowski, bertemu dengan perdana menteri Irak untuk menindaklanjuti pembicaraan penarikan pasukan Amerika. Diskusi berlanjut minggu ini di Washington.

“Peningkatan serangan [ISIS] harus dibahas minggu ini ketika delegasi AS dan Irak bertemu di Pentagon untuk membahas masa depan misi militer AS dan Koalisi di Irak dan Suriah, agar kemajuan yang telah diperjuangkan dengan keras dalam mengalahkan ISIS tidak akan terbuang sia-sia. oleh perencanaan transisi yang tergesa-gesa,” kata Stroul.

Sumber yang mengetahui pembicaraan ini mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa Baghdad ingin pasukan AS keluar dari negara itu pada tahun depan dan hal itu akan dimulai akhir tahun ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)