Politikus Israel Desak AS Tendang Turki dari Program Jet Tempur F-35

Minggu, 14 Juli 2019 - 00:53 WIB
Politikus Israel Desak AS Tendang Turki dari Program Jet Tempur F-35
Politikus Israel Desak AS Tendang Turki dari Program Jet Tempur F-35
A A A
TEL AVIV - Politikus Israel, Yair Lapid, mendesak Amerika Serikat (AS) meneruskan ancamannya dengan menendang Turki dari program pesawat jet tempur siluman F-35 karena negara itu membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

Lapid adalah orang nomor dua di Partai Yesh Atid (Biru dan Putih) yang dikenal sebagai pengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"AS harus membatalkan perjanjian F-35 dengan Turki, jika tidak, tidak akan ada yang menghalangi Turki dan Iran karena mereka belajar cara menetralisir persenjataan paling canggih Amerika," tulis Lapid di Twitter pada hari Sabtu (13/7/2019), seperti dikutip Times of Israel.

Lapid telah memperingatkan anggota Kongres AS tentang risiko pembelian sistem S-400 Rusia oleh Turki.

Ikatan antara Israel dan Turki telah terjalin sejak Erdogan naik ke puncak kekuasaan. Lapid telah mencaci maki Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena tidak mengambil sikap tegas terhadap pemimpin Turki, yang dikenal karena melakukan lobi lobadside di Israel.

Setiap penyebaran sistem rudal S-400 olehTurki dapat memiliki implikasi terhadap kemampuan operasional F-35, jet tempur generasi kelima buatan Lockheed Martin AS yang juga dioperasikan Israel.

Pada hari Sabtu, Turki kembali menerima pasokan komponen sistem pertahanan rudal S-400 meskipun Washington memperingatkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi pada negara anggota NATO tersebut.

Kementerian Pertahanan Turki melalui Twitter mengonfirmasi pendaratan pesawat kargo keempat Rusia di Pangkalan Udara Murted, dekat Ankara. Pesawat-pesawat kargo itulah yang mengakut komponen sistem pertahanan canggih Moskow.

AS telah berulang kali memperingatkan akan memberlakukan sanksi ekonomi dan mendepak Turki dari program jet tempur siluman F-35 jika Ankara tidak menghentikan pembelian S-400 Rusia.

Namun, Turki menolak tunduk pada tekanan AS dengan mengatakan bahwa pembelian sistem pertahanan adalah masalah kedaulatan nasionalnya.

Pemerintah AS memilih diam ketika pasokan senjata pertahanan canggih itu tiba di Pangkalan Uadara Murted. Pentagon juga menunda konferensi pers.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Mark Esper dan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar telah berbicara melalui telepon pada hari Jumat. "Akar menekankan bahwa pembelian sistem pertahanan S-400 bukanlah pilihan melainkan keharusan karena masalah keamanan Turki," kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.

Menteri Akar juga menekankan komitmen Turki terhadap program F-35 dan kembali mengusulkan pembentukan kelompok kerja bersama untuk menilai implikasi ketika sistem S-400 berinteraksi dengan jet tempur F-35.

Para anggota Kongres AS telah berulang kali menyuarakan penentangan mereka terhadap langkah Turki tersebut dan menyerukan penjatuhan sanksi terhadap pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Presiden Erdogan diberi pilihan yang sangat jelas. Sayangnya, ia jelas-jelas membuat kesalahan," kata Eliot Engel dan Michael McFaul, anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

AS selama ini khawatir S-400 Rusia dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan F-35 jika Turki memiliki keduanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4145 seconds (0.1#10.140)