Sadisnya Vampir Pembunuh Berantai Ini, Habisi 42 Wanita dan Masukkan Korban dalam Karung

Minggu, 21 Juli 2024 - 14:22 WIB
loading...
A A A
Owino menghilang setelah menerima panggilan telepon pada suatu pagi. Kakak perempuannya, Peris Keya, mencarinya, akhirnya mencapai tempat pembuangan sampah, di mana dia meyakinkan laki-laki setempat untuk mencari mayat. Upaya mereka menemukan karung berisi sisa-sisa tubuh yang dimutilasi.

Pemeriksaan forensik terhadap jenazah mengungkapkan rincian yang mengejutkan. Menurut Dr Johansen Oduor, ahli patologi pemerintah, sebagian besar karung berisi anggota badan yang diamputasi.

Hanya satu jenazah utuh yang ditemukan, dan tidak ada satupun jenazah yang mengalami luka tembak.

Salah satu korban telah dicekik. Analisis DNA telah mengidentifikasi dua jenazah, meskipun banyak yang masih belum teridentifikasi karena pembusukan tingkat lanjut.

Kepolisian Kenya dikritik karena gagal bertindak atas laporan hilangnya para perempuan. Fakta bahwa tempat pembuangan sampah terletak di dekat kantor polisi telah menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan dan kompetensi polisi.

Terungkapnya rentetan pembunuhan ini telah mengguncang Kenya, negara yang sudah menghadapi kerusuhan politik dan tantangan ekonomi.

Protes terhadap kenaikan pajak dan korupsi pemerintah tersebar luas, dan banyak yang khawatir pihak berwenang menggunakan kasus Khalusha untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu politik.

Skeptisisme ini dipicu oleh pengacara Khalusha, John Maina Ndegwa, yang menyatakan bahwa kliennya dianiaya oleh petugas dan dipaksa untuk mengaku.

Saat pertama kali hadir di pengadilan, pengacaranya meminta Khalusha mendapat perawatan medis, dengan tuduhan penganiayaan oleh polisi.

Pengadilan telah memberikan perpanjangan penahanan Khalusha, sehingga memberi para penyelidik lebih banyak waktu untuk mengembangkan kasus tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)