4 Alasan Orang Yahudi Meninggalkan Israel, dari Runtuhnya Ideologi Zionis hingga Kemenangan Hamas
loading...
A
A
A
Selain itu, terdapat penurunan sebesar 21 persen pada jumlah warga Israel yang kembali dari luar negeri selama periode ini, dengan 8.898 orang yang kembali antara Oktober 2023 dan Maret 2024 dibandingkan dengan 11.231 orang pada tahun sebelumnya.
Foto/Reuters
Channel 12 menunjukkan bahwa data CBS menghitung jumlah warga Israel yang meninggalkan negaranya, tidak kembali selama sepuluh bulan berikutnya, dan menetap di luar negeri, sehingga menunjukkan tren dan bukan penyebab langsungnya. Laporan ini juga mencatat bahwa keputusan untuk beremigrasi merupakan hal yang rumit dan tidak harus terikat pada satu peristiwa saja, karena keputusan tersebut biasanya memerlukan perencanaan beberapa bulan.
Secara keseluruhan, meskipun pada awal pasca 7 Oktober terjadi peningkatan tajam dalam jumlah orang yang meninggalkan Israel secara permanen, namun angka tersebut telah stabil.
Foto/Reuters
Kritik terhadap Israel berpendapat bahwa orang-orang Yahudi yang diradikalisasi oleh Zionisme sering pindah ke Israel sebagai penggenapan nubuatan Alkitab, namun cenderung meninggalkan negara tersebut pada saat konflik, terutama mereka yang memegang paspor kedua.
Melansir Middle East Monitor, Israel semakin khawatir terhadap tren migrasi balik Yahudi dari Palestina yang diduduki, khususnya pada saat demografi negara tersebut merupakan isu mendasar bagi pemerintah Israel dan para ahli strategi Zionis. Perpindahan orang-orang Yahudi dari Israel mengancam keseimbangan demografis yang ingin dipertahankan oleh para pemimpin Zionis.
3. Kewarganegaraan Ganda
Foto/Reuters
Channel 12 menunjukkan bahwa data CBS menghitung jumlah warga Israel yang meninggalkan negaranya, tidak kembali selama sepuluh bulan berikutnya, dan menetap di luar negeri, sehingga menunjukkan tren dan bukan penyebab langsungnya. Laporan ini juga mencatat bahwa keputusan untuk beremigrasi merupakan hal yang rumit dan tidak harus terikat pada satu peristiwa saja, karena keputusan tersebut biasanya memerlukan perencanaan beberapa bulan.
Secara keseluruhan, meskipun pada awal pasca 7 Oktober terjadi peningkatan tajam dalam jumlah orang yang meninggalkan Israel secara permanen, namun angka tersebut telah stabil.
4. Tidak Lagi Percaya dengan Ideologi Zionis
Foto/Reuters
Kritik terhadap Israel berpendapat bahwa orang-orang Yahudi yang diradikalisasi oleh Zionisme sering pindah ke Israel sebagai penggenapan nubuatan Alkitab, namun cenderung meninggalkan negara tersebut pada saat konflik, terutama mereka yang memegang paspor kedua.
Melansir Middle East Monitor, Israel semakin khawatir terhadap tren migrasi balik Yahudi dari Palestina yang diduduki, khususnya pada saat demografi negara tersebut merupakan isu mendasar bagi pemerintah Israel dan para ahli strategi Zionis. Perpindahan orang-orang Yahudi dari Israel mengancam keseimbangan demografis yang ingin dipertahankan oleh para pemimpin Zionis.
(ahm)