Aleksey Turchin: Peneliti yang Berusaha Wujudkan Kehidupan Abadi

Senin, 24 Agustus 2020 - 03:05 WIB
loading...
Aleksey Turchin: Peneliti...
Aleksey Turchin: Peneliti yang Berusaha Wujudkan Kehidupan Abadi
A A A
MOSKOW - Aleksey Turchin, seorang peneliti asal Rusia itu sedang meneliti hal yang bisa dibilang tidak masuk akal. Turchin dilaporkan tengah mempersiapkan kehidupan abadi bagi umat manusia.

Terjebak dalam penguncian akibat Covid-19, membuat pria berusia 47 tahun itu tidak hanya mengerjakan buku barunya yang berjudul 'Keabadian', tetapi juga mengumpulkan sejumlah besar data dirinya dari DNA, kliping kuku kakinya, rincian tentang mimpi-mimpinya hingga rekaman suara dan rutinitasnya setiap hari.

Sebagai seorang penyuluh dan penyokong keabadian digital, ia mempercayai bahwa suatu hari umat manusia akan melihat kemunculan kecerdasan buatan yang sangat kuat, yang dapat "mengunduh" data-data pribadi itu ke dalam sistemnya. Hal itu akan memungkinkan seseorang untuk hidup selamanya.

(Baca: Tokoh Oposisi Rusia Dilaporkan Koma, Diduga Diracun )

Menurutnya, pengumpulan data seperti itu hanya satu dari tiga pilihan yang tersedia saat ini. Pilihan kedua adalah bertahan hidup sampai terciptanya kecerdasan buatan yang kuat.

"Penyebab kematian utama manusia sejauh ini adalah penuaan dan jika kita bisa belajar bagaimana menangkalnya, kita bisa hidup hingga tiga ribu tahun. Dalam skenario ini, melawan penuaan hanyalah langkah pertama untuk mencapai keabadian. Jika kita mati, kita tidak bisa melihat penciptaan teknologi yang memungkinkan manusia mengubah tubuh menjadi cyborg, misalnya, dan pada akhirnya "mengunduh" diri kita sendiri ke dalam komputer super," ucapnya.

Hal ketiga, jelasnya, adalah cryonics, teknologi teranyar dalam ilmu kedokteran yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dengan mendinginkan tubuh dan otak dalam nitrogen cair bersuhu rendah, dengan harapan suatu hari nanti umat manusia akan dapat membangkitkan mereka dan entah bagaimana "memindai" otak untuk membuat salinan digital pada komputer super.

Menurut perkiraan Turchin, seperti dilansir Russia Beyong The Headline, kecerdasan buatan seperti itu baru akan muncul tak lebih cepat dari 500 tahun mendatang.

"Perkembangan kecerdasan buatan berjalan cukup cepat, tetapi kita masih jauh dari kemampuan untuk "mengunduh" manusia ke komputer. Jika kita ingin melakukannya dengan kemungkinan keberhasilan yang baik, untuk pastinya pada tahun 2600," ujarnya.

Akan tetapi, ia mengatakan bahwa versi yang lebih sederhana dan tidak sempurna dari kecerdasan buatan itu bahkan mungkin muncul dalam dua dekade mendatang. Dia menyebut, pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung mungkin memiliki peran dalam pengembangan penelitian ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)