Israel Bantai 90 Warga Palestina dengan Dalih Incar Komandan Hamas Rafa Salama, Siapa Dia?
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel mengeklaim telah membunuh seorang komandan senior Hamas dalam serangan udara besar-besaran di sebuah kamp pengungsi di Gaza selatan pada Sabtu lalu.
Serangan udara ini telah membantai sekitar 90 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, mengakhiri pekan mematikan bagi warga Palestina dan memicu kecaman global.
Militer Zionis berdalih pihaknya bertujuan untuk membunuh Panglima Brigade al-Qassam—militernya Hamas—Mohammed Deif. Israel meyakini Deif sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Namun, pada hari Minggu militer Israel dan Shin Bet (badan intelijen dalam negeri Zionis), mengeklaim bahwa salah satu rekan Deif, Rafa Salama, tewas dalam serangan yang diklaim didasarkan pada “intelijen yang tepat”.
Menyusul serangan pada hari Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Masih belum ada kepastian pasti bahwa keduanya [Deif dan Salama] telah ditumpas, namun saya ingin meyakinkan Anda bahwa dengan satu atau lain cara kita akan mencapai puncak Hamas."
Hamas pada hari Minggu mengatakan Deif baik-baik saja dan seorang pejabat dari gerakan tersebut mengatakan: "Dia baik-baik saja dan secara langsung mengawasi operasi."
Kelompok perlawanan Palestina ini juga membantah pembenaran Israel atas serangan tersebut, dengan menyatakan: "Klaim [Israel] tentang menargetkan para pemimpin adalah salah...untuk menutupi skala pembantaian yang mengerikan."
Hamas tidak membenarkan atau menyangkal klaim kematian Salama.
Serangan Israel pada hari Sabtu dilaporkan menghantam rumah keluarga Salama di Al-Mawasi dan telah dipantau oleh intelijen Israel selama berminggu-minggu, menurut laporan dari The New York Times, Selasa (16/7/2024).
Serangan udara ini telah membantai sekitar 90 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya, mengakhiri pekan mematikan bagi warga Palestina dan memicu kecaman global.
Militer Zionis berdalih pihaknya bertujuan untuk membunuh Panglima Brigade al-Qassam—militernya Hamas—Mohammed Deif. Israel meyakini Deif sebagai salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Namun, pada hari Minggu militer Israel dan Shin Bet (badan intelijen dalam negeri Zionis), mengeklaim bahwa salah satu rekan Deif, Rafa Salama, tewas dalam serangan yang diklaim didasarkan pada “intelijen yang tepat”.
Menyusul serangan pada hari Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Masih belum ada kepastian pasti bahwa keduanya [Deif dan Salama] telah ditumpas, namun saya ingin meyakinkan Anda bahwa dengan satu atau lain cara kita akan mencapai puncak Hamas."
Hamas pada hari Minggu mengatakan Deif baik-baik saja dan seorang pejabat dari gerakan tersebut mengatakan: "Dia baik-baik saja dan secara langsung mengawasi operasi."
Kelompok perlawanan Palestina ini juga membantah pembenaran Israel atas serangan tersebut, dengan menyatakan: "Klaim [Israel] tentang menargetkan para pemimpin adalah salah...untuk menutupi skala pembantaian yang mengerikan."
Hamas tidak membenarkan atau menyangkal klaim kematian Salama.
Serangan Israel pada hari Sabtu dilaporkan menghantam rumah keluarga Salama di Al-Mawasi dan telah dipantau oleh intelijen Israel selama berminggu-minggu, menurut laporan dari The New York Times, Selasa (16/7/2024).