Militer Israel Cabut Klaim Mereka Bunuh Komandan Al-Qassam Deif dalam Pembantaian Mawasi

Senin, 15 Juli 2024 - 21:30 WIB
loading...
Militer Israel Cabut...
Warga Palestina memeriksa area setelah serangan Israel menghantam kamp pengungsi di daerah Al-Mawasi di Khan Yunis, Gaza pada 13 Juli 2024. Foto/Abed Rahim Khatib/Anadolu Agency
A A A
TEL AVIV - Militer Israel mencabut pernyataan sebelumnya yang mengklaim telah membunuh seorang komandan senior Brigade Al-Qassam dalam serangan udara yang menewaskan 90 orang dan melukai ratusan warga lainnya di 'zona aman' Al-Mawasi di Khan Yunis.

Radio Militer Israel mengutip sumber keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan belum ada informasi intelijen yang mengkonfirmasi keberhasilan upaya pembunuhan terhadap Panglima Brigade Izz Al-Din Al-Qassam, Muhammad Al-Deif.

Sumber penjajah Israel menambahkan, “Jadi sejauh ini, tidak ada informasi intelijen baru yang diterima yang dapat memperkuat atau membuktikan kebenaran pembunuhan Deif.”

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut yang dapat memperjelas hasil serangan tersebut,” papar mereka.

Radio Militer Israel mengklaim Al-Deif telah bersembunyi di Jalur Gaza selatan sejak awal perang.

Laporan itu mengklaim, sebagian besar waktunya, dia berada di terowongan bawah tanah, terutama di bawah kamp pengungsi Khan Yunis.

“Meskipun Divisi 98 bermanuver selama empat bulan di Khan Yunis, tidak diketahui apakah pasukan tersebut telah mendekati Deif atau mencapai tempat dia tinggal,” papar laporan stasiun radio tersebut.

“Perkiraan Israel menunjukkan baru-baru ini, Deif membiarkan dirinya meninggalkan terowongan, karena negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan sedang berlangsung dan dia tiba di kompleks keluarga Salameh yang terletak di atas tanah di Al-Mawasi,” ungkap laporan itu.

“Rafa'a Salameh, komandan Brigade Khan Yunis, baru saja tiba di lokasi di Al-Mawasi, dan ini bukan tempat tinggal tetap keluarga tersebut,” papar laporan media kolonial Israel.

Media Israel menambahkan, “Oleh karena itu, peluang intelijen dan operasional dalam pembunuhan ganda ini dianggap luar biasa, dua burung gemuk dengan satu batu.”

Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim, “Operasi Al-Mawasi menargetkan Mohammed Deif dan wakilnya, Rafa’a Salameh, namun sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai kematian mereka.”

Hamas menolak klaim Israel. Pasukan penjajah Israel sering membuat klaim untuk berkilah atas genosida yang mereka lakukan terhadap warga Palestina di Gaza.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1825 seconds (0.1#10.140)