Profil JD Vance, Cawapres Trump yang Menentang Bantuan AS untuk Ukraina

Selasa, 16 Juli 2024 - 08:44 WIB
loading...
A A A
Dia menulis bahwa Ukraina kekurangan personel dan senjata untuk menangkis serangan Rusia dan AS juga tidak memiliki kapasitas produksi untuk mengatasi perbedaan tersebut.

Dia percaya bahwa Ukraina dan sekutu Barat-nya harus melepaskan tujuan kembali ke perbatasan Ukraina pada tahun 1991, setelah jatuhnya Uni Soviet, agar bisa maju.

Sekutu AS dan Eropa mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina dan percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghentikan ekspansionismenya di Ukraina.

Belajar dari PM Hongaria Viktor Orban


Vance mengatakan dalam acara "Face the Nation" pada bulan Mei bahwa AS "dapat belajar dari" beberapa keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Hongaria yang otoriter, Viktor Orbán, termasuk kebijakan kontroversial terkait penanganan para pembangkang di universitas.

“Pada prinsip universitas, gagasan bahwa pembayar pajak harus mempunyai pengaruh dalam bagaimana uang mereka dibelanjakan di universitas-universitas ini, adalah hal yang sangat masuk akal, dan saya pikir dia telah membuat beberapa keputusan cerdas di sana yang dapat kita pelajari di Amerika Serikat," kata Vance.

Vance mencatat pada saat itu bahwa dia tidak mendukung semua yang dilakukan Orbán.

Orbán, yang dihormati di kalangan konservatif garis keras, menguasai universitas-universitas negeri, sebuah langkah yang menurut para kritikus telah memperluas pengaruh sayap kanan pemerintahannya.

Vance memuji pendekatan ini, dan mengatakan bahwa pendekatannya bisa menjadi model untuk menghilangkan apa yang dia pandang sebagai bias sayap kiri di universitas-universitas Amerika.

Komentar bulan Mei ini muncul ketika banyak universitas di AS terlibat dalam protes dari mahasiswa pro-Palestina.

Trump bertemu dengan Orbán minggu lalu, ketika perdana menteri Hongaria itu berada di AS untuk menghadiri KTT NATO.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4911 seconds (0.1#10.140)