Kapal Perangnya di Kuba, Rudal Putin Bisa Hantam AS dalam 6 Menit

Kamis, 27 Juni 2019 - 03:14 WIB
Kapal Perangnya di Kuba,...
Kapal Perangnya di Kuba, Rudal Putin Bisa Hantam AS dalam 6 Menit
A A A
HAVANA - Salah satu kapal perang paling canggih Rusia berlabuh di Kuba ketika ketegangan antara Moskow dan Washington terus meningkat. Posisi kapal itu bisa memungkinkan rudal militer rezim Vladimir Putin untuk menghantam pantai Amerika Serikat (AS) hanya dalam waktu enam menit.

Kapal Admiral Gorshkov berlabuh di perairan Havana sejak 25 Juni. Kapal itu dijadwalkan tetap berada di Kuba selama dua hari.

Pengiriman kapal perang Moskow bersenjata rudal supersonik ke negara Komunis itu mengingatkan pada momen Krisis Misil Kuba tahun 1962. Keberadaan Admiral Gorshkov di pantai Havana diduga untuk menunjukkan kekuatan militer Putin kepada AS.

Kapal Admiral Gorshkov memiliki berat 4.500 ton. Itu merupakan kapal perang terbesar yang dibangun sejak runtuhnya Uni Soviet.

Senjata yang dibawa kapal tersebut adalah rudal jelajah supersonik untuk misi perang anti-udara, anti-permukaan dan anti-kapal selam.

Jarak pantai Havana dengan pantai Florida selatan sekitar 410 mil. Dengan jarak tersebut, kapal Admiral Gorshkov dapat dengan mudah menargetkan pantai Florida selatan dengan rudal jelajah supersoniknya.

Jenis rudal yang jadi senjata kapal itu setara dengan misil Brahmos yang dapat melakukan perjalanan hingga Mach 3 atau atau 2301 mil per jam.

Menurut laporan express.co.uk, Kamis (27/6/2019), dengan perkiraan jarak Havana dengan Florida, misil supersonik mematikan Putin hanya butuh waktu 6,1 menit untuk mencapai pantai AS ketika ditembakkan dari pelabuhan di Havana.

Itu akan mengkhawatirkan bagi pemerintahan Donald Trump, karena rudal Tomahawk buatan AS hanya dapat menangani sepertiga dari kecepatan misil jenis Brahmos.

Soviet pernah memiliki pangkalan militer di Kuba. Direktur Jenderal Urusan Bilateral Kementerian Luar Negeri Kuba, Gerardo Peñalver Portal, mengonfirmasi bahwa tidak ada diskusi tentang pengaktifkan kembali pangkalan militer era Soviet di negaranya.

Rusia masih merupakan kreditor terbesar Kuba, dan pejabat itu mengakui bahwa kunjungan kapal perang Moskow mengindikasikan hubungan ekonomi kedua negara yang semakin dalam.

"Pasti akan ada (pinjaman baru dari Rusia). Kami memiliki hubungan yang lancar di bidang keuangan dan pinjaman," katanya.

"Rusia mampu mendanai proyek-proyek penting yang strategis, yang merupakan kontribusi yang saling menguntungkan bagi pengembangan ekonomi Kuba. Ini adalah dasar dari hubungan kita. Hubungan kita dalam perdagangan dan ekonomi saling menguntungkan," ujarnya.

Kremlin sendiri tidak menjelaskan misi kapal perang Rusia berlabuh di pantai Havana. Washington juga belum berkomentar.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1470 seconds (0.1#10.140)