Batal Gempur Iran, AS Bilang Kebijaksanaan Bukan Kelemahan

Senin, 24 Juni 2019 - 09:11 WIB
Batal Gempur Iran, AS Bilang Kebijaksanaan Bukan Kelemahan
Batal Gempur Iran, AS Bilang Kebijaksanaan Bukan Kelemahan
A A A
TEL AVIV - Penasihat Keamanan nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton mengatakan batalnya militer Washington menyerang Iran karena kebijaksanaan pemerintah Presiden Donald Trump, bukan kelemahan. Dia memperingatkan Teheran untuk tidak salah menilai kehati-hatian dan kebijaksanaan Amerika tersebut.

"Tidak ada yang memberi mereka izin berburu di Timur Tengah," kata Bolton mengacu pada Iran, sepeerti dikutip CNN, Senin (24/6/2019). Komentar itu disampaikan saat dia berkunjung ke Tel Aviv pada hari Minggu untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Militer kami dibangun kembali, baru dan siap untuk pergi," ujar Bolton.

Presiden AS Donald Trump mengklaim pada hari Jumat bahwa dia membatalkan perintah untuk melakukan serangan udara terhadap Iran setelah dia diberitahu seorang jenderal AS bahwa 150 orang Iran akan tewas jika serangan itu dilancarkan.

Amerika Serikat melancarkan serangan siber ofensif terhadap sistem kendali rudal Iran dan jaringan spionase pada hari Kamis, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Ketegangan memanas setelah Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata militer AS, RQ-4 Global Hawk, di atas selat Hormuz.

Teheran mengklaim pesawat itu melanggar wilayah udara Iran. Namun, Washington membantah dan menyatakan pesawatnya terbang di atas wilayah udara internasional.

Sanksi Menggigit


Lebih Bolton mengatakan sanksi terbaru yang menggigit terhadap Iran telah disiapkan. "Sanksi menggigit, dan lebih banyak ditambahkan. Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir, tidak melawan AS dan tidak melawan dunia," katanya.

Sanksi terbaru itu dijadwalkan diberlakukan mulai hari Senin.

Bolton akan bertemu dengan penasihat keamanan nasional dari Israel dan Rusia di Yerusalem pada hari Senin dan Selasa dalam pertemuan puncak keamanan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4798 seconds (0.1#10.140)