Pesan Facebook Menyelamatkan Backpacker yang Dirantai dan Diperkosa

Senin, 17 Juni 2019 - 17:13 WIB
Pesan Facebook Menyelamatkan Backpacker yang Dirantai dan Diperkosa
Pesan Facebook Menyelamatkan Backpacker yang Dirantai dan Diperkosa
A A A
SYDNEY - Seorang backpacker asal Belgia yang dirantai dan diperkosa di dalam kandang babi di Australia berhasil diselamatkan setelah dia mengirimkan permintaan tolong melalui pesan Facebook.

Davine Arckens, 26, yang sedang bepergian ke Australia pada Februari 2017 dipikat ke kawasan pertanian setelah dia meminta pekerjaan jangka pendek di situs iklan baris Gumtree.

Perempuan Belgia itu menerima respons dari Gene Bristow, 54, yang menawarkannya pekerjaan di peternakan babi.

Bristow menjemput Arckens di terminal bus dan membawanya dalam perjalanan dua jam ke kawasan pertanian, di mana Bristow menjebaknya.

Bristow meyakinkan backpacker itu untuk berbaring di sebuah gudang yang dijadikan kandang babi sehingga dia bisa memeriksa tubuhnya dari bekas jarum. Dia mengklaim tidak ingin mempekerjakan pecandu narkoba.

Tanpa disangka, pria itu melompat dari belakang dan mengeluarkan pistol palsu. Dengan todongan pistol palsu itu, Bristow memaksa korban agar tidak melawan.

"Saya pikir ini sudah berakhir," kata Arckens dalam wawancara pertamanya di program televisi Australia, 60 Minutes, dua tahun pasca-penyelamatannya.

"Jadi saya menyerah karena saya pikir jika saya terus berjuang dia akan menembak saya. Jadi, saya berhenti," lanjut dia, seperti dikutip Mirror, Senin (17/6/2019).

Bristow merantai kaki dan lengan Arckens, kemudian melecehkannya secara seksual dan memperingatkannya untuk tetap telanjang setiap saat.

Pria itu kemudian mengancam akan membunuhnya jika dia berupaya melarikan diri. Ponsel dan tas punggung berisi laptop milik korban juga disita.

Ketika penyerang tersebut meninggalkan kandang babi tempat penyanderaan tersebut, Arckens menggunakan beberapa kait di sekitarnya untuk melepaskan rantai. Dia lantas menyalakan laptop dan perangkat Wi-Fi USB portabelnya.

Lebih lanjut, backpacker itu mengirim pesan Facebook ke keluarganya, teman-teman dan polisi untuk meminta bantuan.

Dalam pesan yang dikirim ke sesama backpacker; Echo Wang, dia mengatakan; "Saya menyeberang dengan dua feri. Tidak tahu di mana saya berada. Saya melepaskan rantai. Tolong hubungi polisi."

Korban memberi tahu polisi di mana dia bertemu penyerangnya dan memberi tahu bahwa penyerangnya mengendarai truk pickup merah.

Setelah mengirim pesan Facebook, Arckens kembali merantai dirinya agar Bristow tidak curiga.

Si pemerkosa membebaskannya ketika polisi berdatangan ke lokasi penyanderaan pada hari berikutnya. Perempuan itu akhirnya berhasil diselamatkan.

Hakim pengadilan setempat pada Maret lalu menyatakan Bristow bersalah karena menculik, memerkosa, serta melakukan serangan tidak senonoh pada korban.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4557 seconds (0.1#10.140)