Buntut Serangan Tanker, AS Pertimbangkan Opsi Militer terhadap Iran

Senin, 17 Juni 2019 - 08:08 WIB
Buntut Serangan Tanker, AS Pertimbangkan Opsi Militer terhadap Iran
Buntut Serangan Tanker, AS Pertimbangkan Opsi Militer terhadap Iran
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo mengatakan Washington mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk opsi militer, terhadap Iran. Komentar diplomat top Amerika itu sebagai respons atas serangan terhadap kapal tanker minyak di Laut Oman yang dituduhkan terhadap Teheran.

Meski mempertimbangkan opsi militer, Pompeo menegaskan bahwa Presiden Donald Trump tidak ingin berperang.

"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan berbagai opsi. Kami telah memberi pengarahan kepada Presiden beberapa kali, kami akan terus memperbaruinya. Kami yakin bahwa kami dapat mengambil serangkaian tindakan yang dapat memulihkan pencegahan yang merupakan misi yang kami atur," kata Pompeo dalam sebuah wawancara di program "Face the Nation" CBS.

Ketika ditanya apakah respons militer termasuk dalam rangkaian opsi tersebut, Pompeo menjawab; "Tentu saja."

"Presiden akan mempertimbangkan semua yang perlu kita lakukan untuk memastikan, bukan? Tapi apa yang dikatakan Presiden? Kami tidak ingin Iran mendapatkan senjata nuklir," ujar Pompeo.

"Presiden Trump telah mengatakan dengan sangat jelas, dia tidak ingin pergi berperang," lanjut dia, seperti dikutip CNN, Senin (17/6/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua kapal tanker—satu mengangkut minyak dan satu lagi mengangkut bahan kimia—diserang kawasan Laut Oman di dekat Selat Hormuz.

Amerika Serikat telah menyalahkan Iran atas serangan terhadap kapal-kapal tanker di Teluk Oman dengan merilis rekaman video yang diklaimnya menunjukkan sebuah kapal patroli Iran di dekat kapal tanker yang kemudian terjadi ledakan.

Ledakan tersebut memicu kebakaran pada salah satu dari dua kapal tanker yang saat ini masih dalam penyelidikan. Pompeo menyalahkan Iran atas insiden itu dengan mengutip penilaian intelijen perihal senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang dibutuhkan dan kesamaan dengan serangan lainnya baru-baru ini.

Di Fox News Sunday, Pompeo menegaskan kembali bahwa Iran melakukan serangan dengan niat yang jelas untuk menolak transit kapal tanker.

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menuding balik Amerika Serikat-lah yang kemungkinan melakukan "tindakan sabotase" terhadap dua kapal tanker di Laut Oman untuk menyalahkan Iran dan menekan Teheran.

Larijani mencemooh ucapan Pompeo yang mendesak Iran untuk melakukan diplomasi. "Apakah diplomasi untuk memulai pertarungan dengan negara revolusioner dengan aksi terorisme ekonomi, (sanksi ekonomi) yang mereka sendiri sebut sebagai yang terberat?," kata Larijani.

"Apakah itu diplomasi, Tuan Pompeo, untuk mengingkari janji seseorang dalam perjanjian nuklir?," lanjut dia yang menyindir AS sebagai "pengkhianat" kesepakatan nuklir Iran 2015.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3312 seconds (0.1#10.140)