AS Ancam Sanksi Negara yang Tolak Klausul Snapback Diaktifkan

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 04:34 WIB
loading...
AS Ancam Sanksi Negara yang Tolak Klausul Snapback Diaktifkan
Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak akan ragu untuk menjatuhkan sanksi kepada negara mana pun yang menentang upayanya memulihkan seluruh sanksi terhadap Iran . Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

"Ketika kami melihat negara mana pun melanggar sanksi kami saat ini, sanksi Amerika saat ini, kami meminta setiap negara bertanggung jawab untuk itu," kata Pompeo.

"Kami akan melakukan hal yang sama sehubungan dengan sanksi Dewan Keamanan PBB yang lebih luas juga," imbuhnya seperti dikutip dari Fox News, Jumat (21/8/2020).

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dia telah mengarahkan Pompeo untuk memberi tahu Dewan Keamanan PBB bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk memulihkan hampir semua sanksi PBB yang sebelumnya ditangguhkan terhadap Iran sesuai dengan perjanjian nuklir 2015 . (Baca: AS Bersiap Pulihkan Seluruh Sanksi Terhadap Iran )

"(Sanksi) untuk sementara dihentikan karena kesepakatan nuklir yang konyol. Dan dunia akan menjadi tempat yang lebih aman," kata Pompeo.

"Iran tidak akan memiliki kesempatan untuk memiliki pertahanan udara Rusia, beberapa tank China - semua hal yang menimbulkan risiko dan ketidakstabilan di Timur Tengah. Negara-negara Teluk sangat bersemangat tentang hal itu. Israel sangat gembira karenanya. Itu akan mengurangi risiko mereka dan itu akan membuat orang Amerika lebih aman juga," ia menambahkan.

Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB menolak resolusi AS untuk memperpanjang embargo senjata berusia tiga belas tahun terhadap Iran yang akan berakhir pada Oktober mendatang sebagai bagian dari kesepakatan nuklir. Rusia dan China memberikan suara menentang resolusi tersebut, sementara Prancis, Jerman dan Inggris abstain, sebuah langkah yang disebut Pompeo sangat disayangkan.(Baca: PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran )

“Itu membuat orang Eropa kurang aman,” katanya.

"Secara pribadi negara-negara ini semua mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin embargo senjata ini diperpanjang tetapi mereka menolak untuk melakukan hal yang berani - hal yang benar secara moral - dan memberikan suara untuk mendukung perpanjangan itu semua demi beberapa cawan suci (kesepakatan Iran). Dunia perlu tahu. Kami akan melakukan hal yang benar," tegasnya.

Pompeo kemudian menyalahkan mantan Menteri Luar Negeri John Kerry, yang mengklaim dalam sambutannya di Konvensi Nasional Demokrat Selasa malam bahwa kesepakatan Iran telah menghilangkan ancaman senjata nuklir Iran.

"Itu salah," kata Pompeo. "Obama dan Kerry tidak memimpin dengan memberi contoh, mereka memimpin dari belakang. Itu adalah semboyan mereka," sambungnya.

"Presiden Trump memimpin dari depan. Dia siap untuk mengambil sikap. Mereka tidak menghentikan Iran untuk memiliki senjata nuklir. Mereka menyediakan miliaran dolar agar Iran dapat melanjutkan program pengayaan nuklir. Mereka menempatkan diri mereka di jalur menuju senjata nuklir. Itulah kesepakatannya," tukasnya.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)