IAEA Tekan Iran untuk Akses Fasilitas Nuklir Mencurigakan
loading...
A
A
A
WINA - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi akan melakukan kunjungan pertama ke Teheran dalam peran resminya untuk menekan Iran memberi akses pada dua lokasi nuklir mencurigakan.
Dewan Gubernur IAEA yang terdiri 35 negara mengesahkan resolusi pada Juni untuk menekan Iran agar mengizinkan para pengawas ke lokasi yang disebut dalam dua laporan IAEA karena diduga menampung materi nuklir atau jejak nuklir yang tak dideklarasikan.
“Tujuan saya ialah pertemuan saya di Teheran akan membawa kemajuan nyata dalam menjawab berbagai pertanyaan bahwa IAEA terkait keamanan di Iran dan khususnya untuk menyelesaikan isu akses,” kata Grossi yang menjabat direktur jenderal IAEA pada Desember.
Grossi akan bertemu para pejabat level tinggi di Iran . Para diplomat di Wina berharap kebuntuan terkait akses akan diselesaikan sebelum rapat Dewan Gubernur IAEA pada September.
“Kami harap kunjungan ini akan membawa penguatan kerja sama,” ungkap Duta Besar Iran untuk IAEA Kazem Gharibabadi. (Baca Juga: Saudi: Harga untuk Hubungan dengan Israel adalah Negara Palestina)
Program nuklir Iran menjadi perhatian internasional karena diduga terkait upaya memiliki senjata nuklir. Namun Teheran berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan sipil. (Baca Infografis: Korsel Membuat Mesin Tank 1500HP, Indonesia Jadi Calon Pembeli)
Amerika Serikat (AS) menjadi yang paling keras mengkritik program nuklir Iran. AS telah keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali berbagai sanksi secara sepihak terhadap Teheran. (Lihat Video: Sosialisasi Kreatif Covid-19 di Kemang Raya Menggunakan Replika Peti Mati)
Dewan Gubernur IAEA yang terdiri 35 negara mengesahkan resolusi pada Juni untuk menekan Iran agar mengizinkan para pengawas ke lokasi yang disebut dalam dua laporan IAEA karena diduga menampung materi nuklir atau jejak nuklir yang tak dideklarasikan.
“Tujuan saya ialah pertemuan saya di Teheran akan membawa kemajuan nyata dalam menjawab berbagai pertanyaan bahwa IAEA terkait keamanan di Iran dan khususnya untuk menyelesaikan isu akses,” kata Grossi yang menjabat direktur jenderal IAEA pada Desember.
Grossi akan bertemu para pejabat level tinggi di Iran . Para diplomat di Wina berharap kebuntuan terkait akses akan diselesaikan sebelum rapat Dewan Gubernur IAEA pada September.
“Kami harap kunjungan ini akan membawa penguatan kerja sama,” ungkap Duta Besar Iran untuk IAEA Kazem Gharibabadi. (Baca Juga: Saudi: Harga untuk Hubungan dengan Israel adalah Negara Palestina)
Program nuklir Iran menjadi perhatian internasional karena diduga terkait upaya memiliki senjata nuklir. Namun Teheran berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan sipil. (Baca Infografis: Korsel Membuat Mesin Tank 1500HP, Indonesia Jadi Calon Pembeli)
Amerika Serikat (AS) menjadi yang paling keras mengkritik program nuklir Iran. AS telah keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali berbagai sanksi secara sepihak terhadap Teheran. (Lihat Video: Sosialisasi Kreatif Covid-19 di Kemang Raya Menggunakan Replika Peti Mati)
(sya)