4 Motif Terjadinya Kudeta Militer yang Gagal di Bolivia
loading...
A
A
A
SUCRE - Presiden Bolivia Luis Arce menggagalkan upaya kudeta pada Rabu (26/6/2024), saat Jenderal Angkatan Darat Juan Jose Zuniga ditangkap, beberapa jam setelah dia memimpin pasukan dan tank untuk menyerbu istana presiden di ibu kota, La Paz.
Presiden Arce dari partai sayap kiri Gerakan Sosialisme (MAS) memuji kegagalan upaya kudeta itu, menyebutnya sebagai kemenangan bagi demokrasi Bolivia.
"Terima kasih banyak kepada rakyat Bolivia. Hidup demokrasi," ujar dia, setelah menegaskan kendali atas militer di negara Amerika Latin itu.
Berikut ini berbagai motif yang mungkin menjadi alasan upaya kudeta di Bolivia:
Ketidakstabilan politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi sering kali menjadi pemicu kudeta.
Di Bolivia, ketidaksepakatan antara pemerintahan Presiden Luis Arce dan oposisi dapat memperburuk situasi.
Negara Andes ini telah selama beberapa dekade menderita ketidakstabilan politik, ketimpangan pendapatan yang tinggi, dan kemiskinan ekstrem, khususnya di kalangan masyarakat Pribumi.
Selama 14 tahun masa kepresidenan Morales, negara tersebut menyaksikan stabilitas politik dan sejumlah besar orang terangkat dari kemiskinan.
Namun kondisi ekonomi Bolivia saat ini sangat buruk, dengan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan hanya 1,6%.
Masa jabatan Arce juga diwarnai oleh kerusuhan politik. Pasukan sayap kanan telah memimpin serangan mematikan di provinsi-provinsi seperti Santa Cruz untuk menentang keputusan pemerintah Arce.
Presiden Arce dari partai sayap kiri Gerakan Sosialisme (MAS) memuji kegagalan upaya kudeta itu, menyebutnya sebagai kemenangan bagi demokrasi Bolivia.
"Terima kasih banyak kepada rakyat Bolivia. Hidup demokrasi," ujar dia, setelah menegaskan kendali atas militer di negara Amerika Latin itu.
Motif Kudeta Militer yang Gagal
Berikut ini berbagai motif yang mungkin menjadi alasan upaya kudeta di Bolivia:
1. Ketegangan Politik
Ketidakstabilan politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi sering kali menjadi pemicu kudeta.
Di Bolivia, ketidaksepakatan antara pemerintahan Presiden Luis Arce dan oposisi dapat memperburuk situasi.
Negara Andes ini telah selama beberapa dekade menderita ketidakstabilan politik, ketimpangan pendapatan yang tinggi, dan kemiskinan ekstrem, khususnya di kalangan masyarakat Pribumi.
Selama 14 tahun masa kepresidenan Morales, negara tersebut menyaksikan stabilitas politik dan sejumlah besar orang terangkat dari kemiskinan.
Namun kondisi ekonomi Bolivia saat ini sangat buruk, dengan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan hanya 1,6%.
Masa jabatan Arce juga diwarnai oleh kerusuhan politik. Pasukan sayap kanan telah memimpin serangan mematikan di provinsi-provinsi seperti Santa Cruz untuk menentang keputusan pemerintah Arce.