Jika India-Pakistan Perang Nuklir, 20 Juta Orang Tewas Sekejap

Sabtu, 04 Mei 2019 - 01:00 WIB
Jika India-Pakistan Perang Nuklir, 20 Juta Orang Tewas Sekejap
Jika India-Pakistan Perang Nuklir, 20 Juta Orang Tewas Sekejap
A A A
ISTANBUL - Presiden yurisdiksi Azad Jammu dan Kashmir yang dikelola Pakistan, Sardar Masood Khan, memperingatkan dampak mengerikan jika perang nuklir pecah antara New Delhi dan Islamabad. Menurutnya, sebanyak 20 juta orang akan tewas dalam sekejap jika "armageddon nuklir" tersebut benar-benar terjadi.

Pada awal pekan ini, militer Pakistan mengecam Perdana Menteri India Narendra Modi atas pernyataannya tentang kesediaan New Delhi untuk menggunakan "ibu bom nuklir" untuk merepons jika terjadi perang nuklir antara dua kekuatan Asia Selatan itu tak terhindarkan.

"Jika ada konflik nuklir antara kedua negara, 20 juta orang akan segera mati," kata Khan, ketika berbicara pada konferensi yang diselenggarakan oleh Centre for Islam and Global Affairs di Istanbul, Turki, yang dikutip Anadolu, Jumat (3/5/2019).

Menurut Khan, konflik Pakistan-India soal wilayah Kashmir telah berlangsung lama setelah kedua negara memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947."Itu harus diselesaikan dan perdamaian harus dibangun. Kami tidak punya pilihan lain," katanya.

Kedua negara setidaknya telah terlibat tiga perang antara tahun 1948 dan 1971. Dua perang di antaranya terjadi di wilayah Kashmir, dengan intensitas konflik selama beberapa dekade dan telah merenggut ribuan nyawa.

"Konflik di Kashmir tidak hanya terkait dengan politik, ekonomi, dan geopolitik, tetapi juga merupakan tragedi manusia," kata Khan. Dia menambahkan, India dan Pakistan kemungkinan berpaling ke PBB dan negara-negara tetangga dalam upaya mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Awal pekan ini, seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan mendesak New Delhi untuk tidak menguji tekad Pakistan, karena senjata nuklirnya adalah senjata pencegah yang tidak boleh dianggap remeh.

Komentar itu merupakan tanggapan terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi, yang mengatakan kepada para pendukungnya pada kampanye pemilu bulan lalu bahwa India memiliki "ibu dari bom nuklir" dan tidak akan pernah menyerah pada apa yang ia sebut sebagai upaya Pakistan dalam pemerasan nuklir.

Menurut perkiraan baru-baru ini oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Pakistan memiliki 140 hingga 150 hulu ledak nuklir. Sedangkan India memiliki 130 hingga 140 hulu ledak nuklir.

Kedua belah pihak juga memiliki akses ke sistem senjata pembawa hulu ledak nuklir berbasis udara, darat dan laut.

Ketegangan kedua negara bersenjata nuklir itu meningkat pada pertengahan Februari, ketika kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda diyakini beroperasi dari sisi perbatasan Pakistan di Kashmir menyerang konvoi keamanan India di Pulwama. Setidaknya 40 polisi paramiliter India tewas dalam serangan tersebut.

India membalas serangan itu dengan meluncurkan serangan udara di wilayah Pakistan pada akhir Februari. Tindakan New Delhi itu memicu serangkaian bentrokan di sepanjang garis perbatasan Line of Control.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3523 seconds (0.1#10.140)