Pejabat Israel Akui Jaringan Listrik Tak Siap Perang, Bisa Dihancurkan Hizbullah dalam 72 Jam

Sabtu, 22 Juni 2024 - 11:15 WIB
loading...
Pejabat Israel Akui...
Fasilitas distribusi listrik Israel terlihat di Hebron, Tepi Barat yang dijajah Israel. Foto/REUTERS/Mussa Qawasma
A A A
TEL AVIV - CEO Perusahaan Manajemen Sistem Listrik Nasional Israel Noga, Shaul Goldstein, memperingatkan negara itu tidak siap untuk perang karena jaringan tersebut dapat runtuh dalam beberapa jam setelah perang.

“Setelah 72 jam tanpa listrik, tidak mungkin untuk tinggal di Israel,” ujar Goldstein berbagi pada konferensi Institut Studi Keamanan Nasional di Sderot.

“Kita tidak dalam kondisi yang baik. Kita tidak siap untuk perang. Hizbullah dapat dengan mudah melumpuhkan jaringan listrik Israel,” papar dia.

“Israel adalah pulau energi dan kita perlu memasok listrik untuk diri kita sendiri. Orang-orang tidak mengerti betapa hidup kita bergantung pada listrik, jadi setelah lima jam (tanpa listrik) saya tidak memiliki telepon untuk dihubungi. Setelah 12 jam, Anda akan tiba di pom bensin, tetapi tidak ada bensin, dan tidak ada satu pun pom bensin yang beroperasi. Di setiap pom bensin ada antrean setidaknya 30 kilometer, jika tidak lebih,” ungkap Goldstein.

“Periksa semua infrastruktur, serat optik, dan pelabuhan kita, dan saya tidak akan membahas masalah yang sensitif. Kita berada dalam situasi yang buruk. Kita tidak siap untuk perang yang sesungguhnya. Menurut saya, kita hidup di dunia khayalan… Jika perang ditunda selama setahun, lima tahun, atau sepuluh tahun, situasi kita akan lebih baik,” ungkap Goldstein.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat (21/6/2024) memperingatkan dunia berada di ambang bencana, seraya menunjuk pada risiko potensi konflik yang menghancurkan antara Israel dan Hizbullah.

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan pada Rabu bahwa Hizbullah siap menghadapi konflik skala penuh dengan Israel dan dapat menyerbu wilayah utara negara Yahudi tersebut jika terjadi eskalasi lebih lanjut.

Pernyataan tersebut muncul setelah salah satu komandan senior kelompok tersebut, Haji Sami Taleb Abdullah, tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan pekan lalu.

“Satu langkah gegabah, satu kesalahan perhitungan, dapat memicu bencana yang jauh melampaui batas, dan sejujurnya, di luar imajinasi,” tegas sekretaris jenderal PBB kepada wartawan dalam konferensi pers.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Fakta Israel Halangi...
5 Fakta Israel Halangi Jemaah Kristen Palestina Rayakan Paskah
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
Israel Siapkan Skenario...
Israel Siapkan Skenario Serangan Terbatas ke Fasilitas Nuklir Iran
Menhan AS Diduga Bagikan...
Menhan AS Diduga Bagikan Rincian Serangan Militer di Grup Chat Berisi Istri dan Saudaranya
Momen Terakhir Paus...
Momen Terakhir Paus Fransiskus Tampil di Hari Paskah Sebelum Wafat
Rekomendasi
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
Mensesneg Ungkap Makna...
Mensesneg Ungkap Makna Prabowo Minta Menteri Rapatkan Barisan: Untuk Menjaga Semangat
Perempuan Jadi Kunci...
Perempuan Jadi Kunci Penurunan Angka Stunting lewat Urban Farming
Berita Terkini
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
14 menit yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
59 menit yang lalu
Siapa Saja Calon Paus...
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
1 jam yang lalu
Profil dan Biodata Paus...
Profil dan Biodata Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
2 jam yang lalu
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
2 jam yang lalu
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
2 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Akui Jet tempur...
Ukraina Akui Jet tempur F-16 AS Tak Bisa Tandingi Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved