Uni Emirat Arab akan Dirikan Kedutaan Besar di Tel Aviv
loading...
A
A
A
DUBAI - Menteri Luar Negeri (Menlu) Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash menyatakan UEA akan mendirikan kedutaan besar (Kedubes) di Tel Aviv.
Gargash mengungkapkan itu saat konferensi video dengan lembaga riset Atlantic Council di Amerika Serikat (AS) menurut laporan kantor berita Anadolu.
Dia menyatakan saat kesepakatan normalisasi ditandatangani, langkah itu telah diumumkan pekan lalu. “Abu Dhabi akan memiliki kedubes di Tel Aviv berdasarkan konsensus internasional pada solusi dua negara,” ungkap Gargash.
“Kedubes akan berada di Tel Aviv. Ini sangat jelas,” kata dia.
Saat ditanya tentang pencapaian dalam kesepakatan itu, dia menjawab, “Pencapaian paling nyata adalah berhentinya aneksasi tanah Palestina.” Dia juga menegaskan kembali komitmen UEA pada solusi dua negara.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengaku sepakat menunda aneksasi Tepi Barat sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi, tapi rencana itu masih “ada di meja”. (Baca Juga: Turki Temukan Gas di Laut Hitam dalam Jumlah Sangat Besar)
Menurut Gargash, kesepakatan itu memiliki keuntungan jangka panjang. “Tentu, langkah ini akan menciptakan berbagai peluang. Ekonomi kita lebih besar dibandingkan Israel. Israel memiliki peluang besar di sini (UEA),” ujar dia. (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
Dia menyatakan kesepakatan itu juga membuka jalan untuk membeli jet tempur F-35 dari AS yang ingin dibeli UEA. “Permintaan pertama kami itu enam tahun silam. Ini sesuatu yang terjadi di meja. Permintaan legal kita di meja,” kata Gargash. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
Gargash mengungkapkan itu saat konferensi video dengan lembaga riset Atlantic Council di Amerika Serikat (AS) menurut laporan kantor berita Anadolu.
Dia menyatakan saat kesepakatan normalisasi ditandatangani, langkah itu telah diumumkan pekan lalu. “Abu Dhabi akan memiliki kedubes di Tel Aviv berdasarkan konsensus internasional pada solusi dua negara,” ungkap Gargash.
“Kedubes akan berada di Tel Aviv. Ini sangat jelas,” kata dia.
Saat ditanya tentang pencapaian dalam kesepakatan itu, dia menjawab, “Pencapaian paling nyata adalah berhentinya aneksasi tanah Palestina.” Dia juga menegaskan kembali komitmen UEA pada solusi dua negara.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengaku sepakat menunda aneksasi Tepi Barat sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi, tapi rencana itu masih “ada di meja”. (Baca Juga: Turki Temukan Gas di Laut Hitam dalam Jumlah Sangat Besar)
Menurut Gargash, kesepakatan itu memiliki keuntungan jangka panjang. “Tentu, langkah ini akan menciptakan berbagai peluang. Ekonomi kita lebih besar dibandingkan Israel. Israel memiliki peluang besar di sini (UEA),” ujar dia. (Baca Infografis: Amunisi Anyar China; Meratakan Area Luas dengan sekali Tembakan)
Dia menyatakan kesepakatan itu juga membuka jalan untuk membeli jet tempur F-35 dari AS yang ingin dibeli UEA. “Permintaan pertama kami itu enam tahun silam. Ini sesuatu yang terjadi di meja. Permintaan legal kita di meja,” kata Gargash. (Lihat Video: Republik Kopi di Pegunungan Ijen)
(sya)