Terbanyak Sejagat, China Tes 4,5 Juta Mobil Tanpa Pengemudi di Jalan Sibuk

Kamis, 13 Juni 2024 - 13:10 WIB
loading...
A A A
Musim gugur yang lalu, Jepang menghentikan pengujian kereta golf tanpa pengemudi yang mampu melaju dengan kecepatan 7 mph setelah salah satu dari mereka menabrak pedal dari sepeda yang diparkir. Tidak ada yang terluka. Pengujian dilanjutkan pada bulan Maret.

Tidak ada perusahaan yang berani bertaruh lebih besar dalam berkendara dengan dipandu komputer selain produsen mobil Amerika, Tesla. Namun sistem autopilot untuk berkendara di jalan raya, yang diperkenalkan pada tahun 2014, dan sistem Full Self-Driving yang baru, untuk berkendara di jalan raya, tidak sepenuhnya tanpa pengemudi. Pengendara diharuskan tetap memperhatikan jalan dan tangan memegang kemudi.

Namun Elon Musk, CEO Tesla, mengumumkan pada tanggal 5 April “Tesla Robotaxi unveil on 8/8".

Banyak pembuat mobil listrik China memperkenalkan fitur-fitur canggih dengan bantuan mengemudi pada mobil produksi massal mereka.

Pada 4 Juni, Beijing memberi wewenang kepada sembilan produsen mobil China—termasuk Nio, BYD, dan SAIC Motor—untuk memulai pengujian sistem mengemudi berbantuan canggih yang melampaui Full Self-Driving milik Tesla. Setidaknya pada tahap awal, tes akan dilakukan di area terlarang, bukan di jalan umum.

Baidu dan Huawei, raksasa elektronik, memasok sebagian atau seluruh sistem otomatis ini ke banyak produsen mobil China. Baidu juga memiliki usaha patungan dengan Zhejiang Geely, bernama Jiyue, untuk membuat robot taksi.

Perkumpulan Insinyur Otomotif China memperkirakan bahwa 20% mobil yang dijual di China pada tahun 2030 akan sepenuhnya tanpa pengemudi dan 70% lainnya akan memiliki teknologi mengemudi berbantuan yang canggih.

Sulit untuk memprediksi popularitas mobil tanpa pengemudi di Amerika Serikat di masa depan karena hal ini bergantung pada seberapa cepat produsen mobil beralih ke kendaraan listrik. Teknologi tanpa pengemudi bekerja jauh lebih baik pada mobil listrik bertenaga baterai dibandingkan dengan mobil bertenaga bensin atau sebagian besar mobil bensin-listrik hibrida. Motor listrik dapat menambah atau mengurangi daya dengan jeda yang lebih sedikit dan peningkatan yang lebih terkontrol.

Di China, mobil listrik bertenaga baterai menguasai sekitar 25% pasar, dibandingkan dengan 7% di Amerika Serikat.

China telah menjadi pasar besar bagi Tesla dan teknologi mengemudi berbantuan canggihnya. Namun pemerintah kini menindak setiap pergerakan data ini keluar dari China.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0945 seconds (0.1#10.140)
pixels