5 Fakta Nuseirat, Tempat 274 Warga Palestina Dibantai Mengerikan oleh Israel
loading...
A
A
A
Dulunya, para pengungsi berasal dari distrik selatan Palestina. Mereka kabur dan melarikan diri setelah terjadi perang Arab-Israel tahun 1948.
Sebelum kamp ini berdiri, para pengungsi terdampar di bekas penjara militer Inggris yang lokasinya tak jauh dari kawasan tersebut.
Menurut data UNRWA, kamp Nuseirat menampung sekitar 85.409 pengungsi Palestina per Juli 2023. Terlepas dari keterbatasan fasilitas yang ada, mereka terus bertahan sambil berharap keadaan akan membaik.
Ada beberapa fasilitas sederhana yang tersedia di Nuseirat. Di antaranya kantor pemeliharaan dan sanitasi, kantor bantuan dan layanan sosial hingga dua unit pusat kesehatan.
Terdapat juga satu pusat distribusi makanan yang dikelola bersama kamp Bureij. Kemudian, ada 15 gedung sekolah yang beroperasi secara serbaguna.
Layaknya sebuah kamp pengungsi, kondisinya sederhana atau bahkan bisa dibilang lebih buruk. Terlebih, setelah Israel memblokade Gaza, warga yang bertahan di kamp ini kesulitan mencari nafkah dan hanya bergantung pada bantuan.
Beberapa masalah lain juga timbul di kamp Nuseirat. Misalnya, pemadaman listrik yang sering, pasokan air bersih terkontaminasi, kurang ketersediaan bahan bangunan, kepadatan penduduk tinggi, hingga angka kemiskinan dan pengangguran yang melesat.
Selama invasinya ke Gaza, pasukan Israel sering menjadikan kamp-kamp pengungsi Palestina sebagai target. Meski sudah memakan banyak korban sipil, militer Zionis terus berdalih bahwa tindakannya murni ditujukan untuk menumpas pasukan Hamas.
Terbaru, Nuseirat menjadi target. Pada misi pembebasan empat sandera, Israel menyerang kamp tersebut dari darat, laut, dan udara.
Sebelum kamp ini berdiri, para pengungsi terdampar di bekas penjara militer Inggris yang lokasinya tak jauh dari kawasan tersebut.
3. Menampung Puluhan Ribu Pengungsi
Menurut data UNRWA, kamp Nuseirat menampung sekitar 85.409 pengungsi Palestina per Juli 2023. Terlepas dari keterbatasan fasilitas yang ada, mereka terus bertahan sambil berharap keadaan akan membaik.
Ada beberapa fasilitas sederhana yang tersedia di Nuseirat. Di antaranya kantor pemeliharaan dan sanitasi, kantor bantuan dan layanan sosial hingga dua unit pusat kesehatan.
Terdapat juga satu pusat distribusi makanan yang dikelola bersama kamp Bureij. Kemudian, ada 15 gedung sekolah yang beroperasi secara serbaguna.
4. Kamp dengan Kondisi Memprihatinkan
Layaknya sebuah kamp pengungsi, kondisinya sederhana atau bahkan bisa dibilang lebih buruk. Terlebih, setelah Israel memblokade Gaza, warga yang bertahan di kamp ini kesulitan mencari nafkah dan hanya bergantung pada bantuan.
Beberapa masalah lain juga timbul di kamp Nuseirat. Misalnya, pemadaman listrik yang sering, pasokan air bersih terkontaminasi, kurang ketersediaan bahan bangunan, kepadatan penduduk tinggi, hingga angka kemiskinan dan pengangguran yang melesat.
5. Diserang Pasukan Israel
Selama invasinya ke Gaza, pasukan Israel sering menjadikan kamp-kamp pengungsi Palestina sebagai target. Meski sudah memakan banyak korban sipil, militer Zionis terus berdalih bahwa tindakannya murni ditujukan untuk menumpas pasukan Hamas.
Terbaru, Nuseirat menjadi target. Pada misi pembebasan empat sandera, Israel menyerang kamp tersebut dari darat, laut, dan udara.
(mas)