Pamer Rudal Hipersonik Baru, Houthi Janji Terus Serang Armada Kapal Induk AS
loading...
A
A
A
"Kapal perang Amerika melarikan diri dan mengubah sumber mereka ketika operasi berhasil," papar pemimpin pejuang itu.
Komando Pusat AS pada Jumat dengan keras membantah klaim Houthi bahwa USS Eisenhower rusak dalam serangan milisi Yaman.
“Tidak ada kebenaran dalam klaim Houthi yang menyerang USS Eisenhower atau kapal Angkatan Laut AS mana pun. Ini adalah kampanye disinformasi yang terus-menerus yang telah dilakukan Houthi selama berbulan-bulan. Sementara Houthi bermaksud menargetkan kapal kami, kami dapat memastikan tidak pernah ada serangan yang berhasil terhadap kapal Angkatan Laut AS mana pun,” ujar CENTCOM kepada Sputnik.
Serangan Houthi terhadap kapal induk tersebut menyusul serangkaian serangan gabungan AS-Inggris yang menargetkan Yaman dalam upaya melemahkan kemampuan tempur pejuang tersebut.
Houthi mengatakan pekan lalu bahwa serangan terbaru Barat telah menewaskan 16 orang dan melukai 42 warga lainnya.
Pejuang Houthi melaporkan pada Jumat bahwa pasukan AS dan Inggris telah melakukan empat serangan udara baru yang menargetkan bandara di Hodeidah, dan melancarkan serangan terpisah di pelabuhan laut Salif di barat laut Yaman.
Komentar Al-Houthi pada Kamis muncul sehari setelah pejuang Yaman merilis rekaman rudal hipersonik "buatan lokal" baru yang disebut Palestine yang diluncurkan ke kota pelabuhan Laut Merah Israel, Eilat, pekan ini.
Pejabat Israel mengonfirmasi pada Senin bahwa Eilat telah menjadi sasaran, tetapi mengindikasikan tidak ada kerusakan atau cedera yang perlu dilaporkan.
Dalam rekaman tersebut, hulu ledak rudal berbahan bakar padat Yaman yang baru dicat dengan pola kotak-kotak yang mengingatkan pada syal keffiyeh.
Pengamat Barat melihat kemiripan luar dengan Fattah, rudal hipersonik Iran yang diluncurkan pada tahun 2023 yang dapat menempuh jarak hingga 1.400 km dengan kecepatan hingga Mach 15.
Komando Pusat AS pada Jumat dengan keras membantah klaim Houthi bahwa USS Eisenhower rusak dalam serangan milisi Yaman.
“Tidak ada kebenaran dalam klaim Houthi yang menyerang USS Eisenhower atau kapal Angkatan Laut AS mana pun. Ini adalah kampanye disinformasi yang terus-menerus yang telah dilakukan Houthi selama berbulan-bulan. Sementara Houthi bermaksud menargetkan kapal kami, kami dapat memastikan tidak pernah ada serangan yang berhasil terhadap kapal Angkatan Laut AS mana pun,” ujar CENTCOM kepada Sputnik.
Serangan Houthi terhadap kapal induk tersebut menyusul serangkaian serangan gabungan AS-Inggris yang menargetkan Yaman dalam upaya melemahkan kemampuan tempur pejuang tersebut.
Houthi mengatakan pekan lalu bahwa serangan terbaru Barat telah menewaskan 16 orang dan melukai 42 warga lainnya.
Pejuang Houthi melaporkan pada Jumat bahwa pasukan AS dan Inggris telah melakukan empat serangan udara baru yang menargetkan bandara di Hodeidah, dan melancarkan serangan terpisah di pelabuhan laut Salif di barat laut Yaman.
Houthi Gunakan Rudal Hipersonik?
Komentar Al-Houthi pada Kamis muncul sehari setelah pejuang Yaman merilis rekaman rudal hipersonik "buatan lokal" baru yang disebut Palestine yang diluncurkan ke kota pelabuhan Laut Merah Israel, Eilat, pekan ini.
Pejabat Israel mengonfirmasi pada Senin bahwa Eilat telah menjadi sasaran, tetapi mengindikasikan tidak ada kerusakan atau cedera yang perlu dilaporkan.
Dalam rekaman tersebut, hulu ledak rudal berbahan bakar padat Yaman yang baru dicat dengan pola kotak-kotak yang mengingatkan pada syal keffiyeh.
Pengamat Barat melihat kemiripan luar dengan Fattah, rudal hipersonik Iran yang diluncurkan pada tahun 2023 yang dapat menempuh jarak hingga 1.400 km dengan kecepatan hingga Mach 15.