Vladimir Putin: di Gaza Itu Bukan Perang, tapi Penghancuran Total Penduduk Sipil

Jum'at, 07 Juni 2024 - 09:08 WIB
loading...
Vladimir Putin: di Gaza...
Presiden Rusia Vladimir Putin menilai tindakan militer Israel di Jalur Gaza bukanlah perang, tapi penghancuran total penduduk sipil Palestina. Foto/REUTERS
A A A
ST PETERSBURG - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai tindakan brutal militer Zionis Israel di Jalur Gaza bukanlah perang. Menurutnya, yang terlihat adalah penghancuran penduduk sipil Palestina.

Pasukan Zionis sudah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina sejak invasi brutalnya di Gaza dimulai 7 Oktober 2023. Israel berdalih tindakannya sebagai perang melawan Hamas, yang telah menyerang Israel selatan pada tanggal tersebut.

“Apa yang terjadi sekarang di Gaza tidak terlihat seperti perang, ini adalah semacam penghancuran total terhadap penduduk sipil,” kata Putin kepada para pemimpin kantor berita internasional di Lakhta Center sebagai bagian dari Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF), pada Kamis (6/6/2024).



Ketika ditanya oleh Anadolu apakah Rusia memiliki rencana untuk mengambil inisiatif apa pun di Dewan Keamanan PBB mengenai serangan gencar Israel yang sedang berlangsung di Gaza, Putin mengatakan: “Hal pertama yang ingin saya katakan adalah, tentu saja, kami menentang terorisme dalam segala manifestasinya, menentang serangan terhadap warga sipil—di mana pun dan di negara mana pun."

"Namun apa yang terjadi saat ini di Gaza sebagai respons terhadap aksi 'teroris' yang terkenal di Israel tidak terlihat seperti perang; ini adalah semacam penghancuran total terhadap penduduk sipil.”

Dia menekankan bahwa Amerika Serikat (AS)-lah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi di wilayah kantong Palestina yang diblokade tersebut.

“Kami yakin ini adalah akibat dari kebijakan AS. Mereka memonopoli proses perdamaian. Mereka mengesampingkan semua mekanisme yang telah ditetapkan sebelumnya untuk upaya kolektif menyelesaikan masalah yang sangat sulit ini,” katanya.

Putin mengindikasikan bahwa pemerintah AS mungkin melakukan pendekatan terhadap permasalahan Gaza dengan pandangan yang lebih sedikit dan solusi yang lebih cepat.

"Tidak mungkin menyelesaikan masalah dengan beberapa persembahan materi. Masalah sebenarnya, masalah politik, perlu diselesaikan. Hal ini melibatkan pembentukan dua negara, seperti yang diperkirakan dalam keputusan PBB untuk mendirikan dua negara di wilayah tersebut—Negara Palestina dan Negara Yahudi," katanya.

Putin menekankan bahwa tidak mungkin menyelesaikan situasi ini tanpa mengatasi masalah-masalah mendasar.

“Kami sudah lama mengakui Negara Palestina sejak era Uni Soviet. Pendekatan kami dalam hal ini tidak berubah,” katanya.

Menyoroti langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyelesaikan konflik tersebut, Putin berkata: “Kami tahu bahwa Presiden Erdogan telah melakukan upaya yang kuat untuk menyelesaikan masalah yang sangat mendesak dan sudah berlangsung lama ini. Mengingat otoritas Presiden Erdogan di kawasan, dunia, dan dunia Islam, kami berharap kontribusinya dapat terlihat."

"Bagi kami, mengingat hubungan jangka panjang kami dengan Israel, kami siap melakukan apa pun yang bisa dilakukan Rusia untuk menyelesaikan situasi ini," imbuh dia.

Turki tercatat sebagai donor bantuan terbesar ke Gaza sejak konflik pecah delapan bulan lalu, dan telah menangguhkan semua hubungan komersial dengan Israel, serta mendesak rezim Zionis untuk menyetujui gencatan senjata.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
5 Fakta Israel Halangi...
5 Fakta Israel Halangi Jemaah Kristen Palestina Rayakan Paskah
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
Elnusa Petrofin Gelar...
Elnusa Petrofin Gelar Job Fair Perkuat Pengembangan Talenta Muda
Wamen PKP Fahri Hamzah...
Wamen PKP Fahri Hamzah Blak-blakan Backlog Perumahan di Indonesia Membengkak Jadi 15 Juta
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
26 menit yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
2 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
3 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
4 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
5 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
6 jam yang lalu
Infografis
Ada Vladimir Putin,...
Ada Vladimir Putin, Berikut 4 Presiden Seumur Hidup di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved