Korea Utara Tembakkan 10 Rudal Balistik ke Laut Jepang
loading...
A
A
A
TOKYO - Korea Utara (Korut) telah menembakkan setidaknya 10 rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya yang dikenal sebagai Laut Jepang, Kamis (30/5/2024).
Manuver ini hanya berselang beberapa hari setelah upaya Pyongyang untuk meluncurkan satelit mata-mata ke orbit berakhir dengan bola api.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik jarak pendek ditembakkan pasukan Korea Utara dari daerah Sunan di Pyongyang. Misil-misil itu menempuh jarak sekitar 350 kilometer sebelum jatuh ke Laut Jepang.
Dalam sebuah pernyataan, militer Korea Selatan mengutuk peluncuran rudal-rudal tersebut—yang menempatkan ibu kota Korea Selatan dan sejumlah pangkalan militer penting dalam jangkauan."Dan berjanji untuk menanggapi secara maksimal setiap provokasi," katanya.
Di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang memprotes keras peluncuran rudal-rudal tersebut karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menambahkan bahwa pemerintah Jepang bekerja sama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menganalisis situasi.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa tidak satu pun rudal yang ditembakkan mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, yang terbentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.
Berbicara pada konferensi pers Kamis malam, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan lebih banyak provokasi yang dilakukan Pyongyang kemungkinan besar akan terjadi.
“Kami yakin Korea Utara mungkin akan terus meluncurkan berbagai jenis rudal dan provokasi lainnya di masa depan,” kata Hayashi.
Manuver ini hanya berselang beberapa hari setelah upaya Pyongyang untuk meluncurkan satelit mata-mata ke orbit berakhir dengan bola api.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik jarak pendek ditembakkan pasukan Korea Utara dari daerah Sunan di Pyongyang. Misil-misil itu menempuh jarak sekitar 350 kilometer sebelum jatuh ke Laut Jepang.
Dalam sebuah pernyataan, militer Korea Selatan mengutuk peluncuran rudal-rudal tersebut—yang menempatkan ibu kota Korea Selatan dan sejumlah pangkalan militer penting dalam jangkauan."Dan berjanji untuk menanggapi secara maksimal setiap provokasi," katanya.
Di Tokyo, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang memprotes keras peluncuran rudal-rudal tersebut karena dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia menambahkan bahwa pemerintah Jepang bekerja sama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menganalisis situasi.
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa tidak satu pun rudal yang ditembakkan mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, yang terbentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.
Berbicara pada konferensi pers Kamis malam, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan lebih banyak provokasi yang dilakukan Pyongyang kemungkinan besar akan terjadi.
“Kami yakin Korea Utara mungkin akan terus meluncurkan berbagai jenis rudal dan provokasi lainnya di masa depan,” kata Hayashi.