Mahathir Peringatkan Duterte: Hati-hati dengan Pinjaman China

Kamis, 07 Maret 2019 - 22:37 WIB
Mahathir Peringatkan...
Mahathir Peringatkan Duterte: Hati-hati dengan Pinjaman China
A A A
MANILA - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari Kamis (7/3/2019) memperingatkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk berhati-hati dengan pinjaman dari China. Pemimpin berusia 93 tahun itu menyarankan Manila belajar dari pengalaman Kuala Lumpur yang pemerintahnya membatalkan proyek infrastruktur yang didukung oleh Beijing karena dinilai tidak adil.

Di tengah kekhawatiran tentang korupsi, Mahathir pada tahun lalu membatalkan sejumlah proyek yang didanai China senilai USD22 miliar yang diberikan oleh pendahulunya, Najib Razak, yang menghadapi skandal keuangan besar-besaran.

Dalam sebuah wawancara dengan ANC Television, Mahathir—yang berada di Manila untuk kunjungan dua hari—mengatakan Filipina harus menghindari pengulangan kesalahan yang dibuat oleh negara-negara lain yang menderita utang yang tidak berkelanjutan dengan menerima investasi infrastruktur China.

"Jika Anda meminjam uang dalam jumlah besar dari China dan Anda tidak dapat membayar, Anda tahu ketika seseorang adalah peminjam, ia berada di bawah kendali pemberi pinjaman. Jadi kita harus sangat berhati-hati dengan itu," kata pemimpin Malaysia yang dijuluki "DR M" tersebut.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berencana untuk menghabiskan triliunan peso untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur Filipina, dan untuk itu ia meminta bantuan Beijing dan negara-negara lain untuk pendanaan guna mengurangi tekanan pada anggaran pemerintahnya.

Meskipun hubungan Duterte dengan China hangat, Filipina memiliki sejarah panjang tentang ketidakpercayaan terhadap hal itu karena kedua negara terus berdebat tentang klaim Laut China Selatan yang kaya sumber daya.

Para kritikus telah memperingatkan bahwa Filipina bisa menjadi korban berikutnya dari apa yang mereka katakan sebagai " diplomasi perangkap utang" China , di mana Beijing memberikan pinjaman "ramah" untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di negara-negara yang secara finansial lemah dengan imbalan kontrol atas aset strategis.

Namun para pembuat kebijakan Filipina telah berulang kali mengatakan negara itu tidak akan jatuh ke dalam "perangkap utang" China.

Tahun lalu, kelompok think tank Capital Economics yang berbasis di London mengatakan bahwa mereka diberi data tentang "masalah korupsi" yang terkait dengan proyek-proyek infrastruktur China dan kesenjangan neraca berjalan Filipina sudah mendekati tingkat yang tidak berkelanjutan. Selain itu, investasi China dapat membuat masalah lebih buruk untuk negara Asia Tenggara.

"Hasilnya adalah bahwa sementara perbaikan infrastruktur negara sangat dibutuhkan, laju peningkatan perlu dikelola dengan benar untuk menghindari ketegangan neraca pembayaran lebih lanjut," kata Capital Economics, dikutip The Philippines Star.
(mas)
Berita Terkait
Masuk Rumah Sakit, Mahathir...
Masuk Rumah Sakit, Mahathir Mohammad Lakukan Pemeriksaan Medis dan Observasi
Tua-tua Keladi, Mahathir...
Tua-tua Keladi, Mahathir Mohamad Bentuk Parti Pejuang Tanah Air
Mahathir Dukung Kandidat...
Mahathir Dukung Kandidat Baru Perdana Menteri Malaysia
Diusir Partainya Sendiri,...
Diusir Partainya Sendiri, Mahathir Melawan
Mantan PM Malaysia Najib...
Mantan PM Malaysia Najib Razak Terbebas dari Jeratan Korupsi
Mahathir Mohamad Dikeluarkan...
Mahathir Mohamad Dikeluarkan dari Partainya Sendiri
Berita Terkini
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
1 jam yang lalu
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
1 jam yang lalu
Siapa Ayesha Farooq?...
Siapa Ayesha Farooq? Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan yang Jadi Pahlawan
1 jam yang lalu
3 Tanda Kemenangan Pakistan...
3 Tanda Kemenangan Pakistan dari India yang Menggemparkan, Salah Satunya Keberhasilan Operasi
2 jam yang lalu
Kim Jong-un Awasi Latihan...
Kim Jong-un Awasi Latihan Tempur Pasukan Korut, Tegaskan Kesiapan Perang Modern
3 jam yang lalu
PM Pakistan Umumkan...
PM Pakistan Umumkan Keberhasilan Operasi Melawan India, 10 Mei Jadi Hari Perayaan
3 jam yang lalu
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved