Kenapa Israel Tidak Masuk NATO? Ini 3 Alasannya

Senin, 27 Mei 2024 - 19:19 WIB
loading...
Kenapa Israel Tidak Masuk NATO? Ini 3 Alasannya
Israel tidak mungkin bergabung dengan NATO. Foto/AP
A A A
TEL AVIV - Kenapa Israel tidak masuk NATO ? Pertanyaan semacam ini mungkin pernah terlintas di benak seseorang ketika melihat hubungan mesra Israel dengan negara anggota NATO seperti Amerika Serikat.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) merupakan salah satu aliansi militer terbesar di dunia. Berdiri pada 4 April 1949, NATO sudah memiliki 32 anggota dengan Swedia sebagai anggota terbaru.

Pada hubungannya, negara-negara anggota NATO terbilang memiliki hubungan dekat dengan Israel. Beberapa di antaranya bahkan jadi sekutu strategis seperti Amerika Serikat.

Berdasarkan hubungan tersebut, mengapa Israel tidak bergabung saja menjadi anggota NATO? Berikut ini alasannya yang bisa diketahui.

Kenapa Israel Tidak Masuk Nato?

1. Sulit Memenuhi Syarat Pengajuan Keanggotaan

NATO memiliki standar tersendiri dalam status organisasinya. Negara-negara yang ingin bergabung wajib memenuhi sejumlah persyaratan tertentu.

Menurut laman resminya, NATO menetapkan beberapa ketentuan. Hal ini termasuk memiliki sistem politik demokratis yang berfungsi berdasarkan ekonomi pasar, perlakuan adil terhadap kelompok minoritas, komitmen terhadap penyelesaian konflik secara damai, kemampuan dan kemauan untuk memberikan kontribusi militer pada operasi NATO hingga komitmen terhadap hubungan sipil-militer yang demokratis.

Melihat ketentuan di atas, rasanya Israel akan memenuhi beberapa poinnya. Terlebih soal penyelesaian konflik secara damai.

Belum lagi, proses aksesi untuk menjadi anggota baru juga memerlukan persetujuan anggota lama. Negara-negara anggota pro Palestina seperti Turki juga kemungkinan besar akan menolaknya.

2. Wilayah yang Kurang Relevan

Alasan lain yang menjadikan Israel sulit menjadi anggota NATO adalah karena wilayahnya. Sebagaimana diketahui, NATO sendiri adalah Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Gagasan tersebut menjadikan Israel kurang masuk akal menjadi anggotanya. Hal ini karena wilayah negara Yahudi itu tidak berada dekat dengan Atlantik Utara.


3. Potensi Membawa Konflik Besar

Kemudian, bergabungnya Israel juga bisa membuat NATO terjerumus menuju konflik besar. Hal ini termasuk potensi perang besar-besaran.

Pada organisasinya, NATO memiliki prinsip ketika anggotanya diserang, maka serangan tersebut diartikan sebagai penyerangan terhadap NATO. Artinya, semua anggotanya berhak membela dan melawan balik kepada si penyerang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)
pixels