1.000 Wisudawan Harvard Walkout Upacara Wisuda, Kecam Respons Universitas atas Aksi Bela Gaza
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ratusan wisudawan melakukan walkout saat upacara wisuda Universitas Harvard setelah kampus tersebut mengumumkan 13 mahasiswanya tidak akan menerima ijazah karena ikut serta dalam aksi protes musim semi ini.
Harvard telah lama mendapat sorotan atas penanganan buruknya terhadap perdebatan demokratis di kampus seputar perang antara Israel dan Hamas.
Tak hanya itu, seorang wisudawan Universitas Harvard melontarkan kata-kata yang keluar dari naskah pidato saat upacara wisuda di kampus tersebut.
Dia mengecam Harvard atas perlakuan universitas tersebut terhadap para mahasiswa yang memprotes genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
“Saat saya berdiri di sini hari ini, saya harus meluangkan waktu untuk memberi penghargaan kepada rekan-rekan saya, 13 mahasiswa sarjana pada angkatan 2024 yang tidak akan lulus hari ini,” ungkap mahasiswa Shruthi Kumar, yang terpilih menyampaikan pidato pembukaan dengan bahasa Inggris untuk kelas sarjana.
Pemikiran Kumar mendapat dukungan luas dari mahasiswa Harvard lainnya. Lebih dari 1.000 wisudawan keluar dari upacara tersebut sebagai bagian dari aksi protes.
Banyak dari mereka mengibarkan bendera atau spanduk Palestina yang menyerukan diakhirinya genosida.
Pernyataan yang di luar naskah pidato tersebut muncul ketika 13 mahasiswa pro-Palestina dilarang lulus karena keterlibatan mereka dalam aksi bela Gaza di kampus.
Harvard Crimson melaporkan, mayoritas mahasiswa fakultas seni dan sains universitas tersebut telah memberikan suara agar para mahasiswa tersebut diberikan gelar mereka.
Harvard telah lama mendapat sorotan atas penanganan buruknya terhadap perdebatan demokratis di kampus seputar perang antara Israel dan Hamas.
Tak hanya itu, seorang wisudawan Universitas Harvard melontarkan kata-kata yang keluar dari naskah pidato saat upacara wisuda di kampus tersebut.
Dia mengecam Harvard atas perlakuan universitas tersebut terhadap para mahasiswa yang memprotes genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
“Saat saya berdiri di sini hari ini, saya harus meluangkan waktu untuk memberi penghargaan kepada rekan-rekan saya, 13 mahasiswa sarjana pada angkatan 2024 yang tidak akan lulus hari ini,” ungkap mahasiswa Shruthi Kumar, yang terpilih menyampaikan pidato pembukaan dengan bahasa Inggris untuk kelas sarjana.
Pemikiran Kumar mendapat dukungan luas dari mahasiswa Harvard lainnya. Lebih dari 1.000 wisudawan keluar dari upacara tersebut sebagai bagian dari aksi protes.
Banyak dari mereka mengibarkan bendera atau spanduk Palestina yang menyerukan diakhirinya genosida.
Pernyataan yang di luar naskah pidato tersebut muncul ketika 13 mahasiswa pro-Palestina dilarang lulus karena keterlibatan mereka dalam aksi bela Gaza di kampus.
Harvard Crimson melaporkan, mayoritas mahasiswa fakultas seni dan sains universitas tersebut telah memberikan suara agar para mahasiswa tersebut diberikan gelar mereka.