1.000 Wisudawan Harvard Walkout Upacara Wisuda, Kecam Respons Universitas atas Aksi Bela Gaza
loading...
A
A
A
Harvard Corporation, badan pengelola universitas, memberikan suara pada Rabu untuk menghentikan kelulusan para mahasiswanya yang ikut aksi bela Gaza.
Pidato asli Kumar sebelumnya adalah tentang Kekuatan Tidak Mengetahui, yang mendorong para wisudawan menerima ketidakpastian saat mereka beralih dari kampus, menurut Harvard Gazette.
Namun pada upacara wisuda Kamis pagi, Kumar menyampaikan pernyataan di luar naskah yang sebagian besar berfokus pada hukuman Harvard terhadap para mahasiswa yang melakukan protes dan sensor secara keseluruhan.
“Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berpendapat dan hak pembangkangan sipil di kampus,” ujar dia. “Para siswa telah berbicara. Fakultas telah berbicara.”
Kumar menegaskan, “Harvard, apakah Anda mendengar kami?” Dia menerima tepuk tangan meriah dan tepuk tangan meriah.
Pembicara utama pada acara wisuda tersebut juga membahas perlakuan Harvard terhadap aktivis mahasiswa pro-Palestina.
Maria Ressa, peraih hadiah Nobel Perdamaian dan jurnalis, memperingatkan Harvard untuk tidak membungkam mahasiswa yang melakukan protes. “Harvard, kamu sedang diuji,” tegas Ressa.
“Protes kampus menguji semua orang di Amerika. Protes memberikan suara; mereka tidak boleh dibungkam,” ujar dia.
Pernyataan Kumar dan Ressa menggarisbawahi ketegangan di Harvard dan universitas lain setelah tindakan keras terhadap mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina.
Pidato asli Kumar sebelumnya adalah tentang Kekuatan Tidak Mengetahui, yang mendorong para wisudawan menerima ketidakpastian saat mereka beralih dari kampus, menurut Harvard Gazette.
Namun pada upacara wisuda Kamis pagi, Kumar menyampaikan pernyataan di luar naskah yang sebagian besar berfokus pada hukuman Harvard terhadap para mahasiswa yang melakukan protes dan sensor secara keseluruhan.
“Saya sangat kecewa dengan intoleransi terhadap kebebasan berpendapat dan hak pembangkangan sipil di kampus,” ujar dia. “Para siswa telah berbicara. Fakultas telah berbicara.”
Kumar menegaskan, “Harvard, apakah Anda mendengar kami?” Dia menerima tepuk tangan meriah dan tepuk tangan meriah.
Pembicara utama pada acara wisuda tersebut juga membahas perlakuan Harvard terhadap aktivis mahasiswa pro-Palestina.
Maria Ressa, peraih hadiah Nobel Perdamaian dan jurnalis, memperingatkan Harvard untuk tidak membungkam mahasiswa yang melakukan protes. “Harvard, kamu sedang diuji,” tegas Ressa.
“Protes kampus menguji semua orang di Amerika. Protes memberikan suara; mereka tidak boleh dibungkam,” ujar dia.
Pernyataan Kumar dan Ressa menggarisbawahi ketegangan di Harvard dan universitas lain setelah tindakan keras terhadap mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina.