6 Alasan AS Ingin Mengekstradisi Pendiri Wikileaks Julian Assange
loading...
A
A
A
LONDON - Pendiri Wikileaks Julian Assange telah memenangkan hak untuk mengajukan banding terhadap ekstradisi ke AS, karena ia dituduh membocorkan rahasia militer.
Keputusan ini berarti bahwa pengacara Assange dapat menentang jaminan AS mengenai bagaimana persidangan Assange akan dilakukan.
Foto/AP
Saat remaja, Assange mendapatkan reputasi dalam bidang pemrograman komputer.
Pada tahun 1995, ia didenda karena pelanggaran peretasan di negara asalnya, Australia, namun menghindari penjara setelah berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Assange mendirikan situs Wikileaks pada tahun 2006. Wikileaks mengklaim telah menerbitkan lebih dari 100 juta dokumen, termasuk banyak laporan resmi rahasia atau terbatas terkait perang, mata-mata, dan korupsi.
Pada tahun 2010, mereka merilis video dari helikopter militer AS yang menunjukkan warga sipil terbunuh di ibu kota Irak, Baghdad.
Mereka juga menerbitkan ribuan dokumen rahasia yang diberikan oleh mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning.
Hal ini menunjukkan bahwa militer AS telah membunuh ratusan warga sipil dalam insiden yang tidak dilaporkan selama perang di Afghanistan.
Foto/AP
Pada tahun 2019, Departemen Kehakiman AS menggambarkan kebocoran tersebut sebagai "salah satu kebocoran informasi rahasia terbesar dalam sejarah Amerika Serikat".
Pengacara pihak berwenang AS mengatakan penerbitan informasi tersebut telah menempatkan orang-orang yang disebutkan namanya di Afghanistan dan Irak pada “risiko bahaya serius, penyiksaan atau bahkan kematian”.
Keputusan ini berarti bahwa pengacara Assange dapat menentang jaminan AS mengenai bagaimana persidangan Assange akan dilakukan.
6 Alasan AS Ingin Mengekstradisi Pendiri Wikileaks Julian Assange
1. Merilis Ribuan Dokumen Rahasia
Foto/AP
Saat remaja, Assange mendapatkan reputasi dalam bidang pemrograman komputer.
Pada tahun 1995, ia didenda karena pelanggaran peretasan di negara asalnya, Australia, namun menghindari penjara setelah berjanji tidak akan melakukannya lagi.
Assange mendirikan situs Wikileaks pada tahun 2006. Wikileaks mengklaim telah menerbitkan lebih dari 100 juta dokumen, termasuk banyak laporan resmi rahasia atau terbatas terkait perang, mata-mata, dan korupsi.
Pada tahun 2010, mereka merilis video dari helikopter militer AS yang menunjukkan warga sipil terbunuh di ibu kota Irak, Baghdad.
Mereka juga menerbitkan ribuan dokumen rahasia yang diberikan oleh mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning.
Hal ini menunjukkan bahwa militer AS telah membunuh ratusan warga sipil dalam insiden yang tidak dilaporkan selama perang di Afghanistan.
2. Mengguncang Sejarah AS
Foto/AP
Pada tahun 2019, Departemen Kehakiman AS menggambarkan kebocoran tersebut sebagai "salah satu kebocoran informasi rahasia terbesar dalam sejarah Amerika Serikat".
Pengacara pihak berwenang AS mengatakan penerbitan informasi tersebut telah menempatkan orang-orang yang disebutkan namanya di Afghanistan dan Irak pada “risiko bahaya serius, penyiksaan atau bahkan kematian”.