6 Alasan AS Ingin Mengekstradisi Pendiri Wikileaks Julian Assange

Kamis, 23 Mei 2024 - 22:22 WIB
loading...
A A A
Assange bersikeras bahwa berkas-berkas tersebut mengungkap pelanggaran serius yang dilakukan oleh angkatan bersenjata AS, dan bahwa kasus yang menimpanya bermotif politik.

Dia dituduh berkonspirasi untuk membobol database militer untuk mendapatkan informasi sensitif, dan didakwa dengan 18 pelanggaran.

Pihak berwenang AS memulai proses ekstradisi untuk membawa Assange ke AS.

Jika terbukti bersalah, pengacaranya mengatakan dia terancam hukuman 175 tahun penjara. Namun, pemerintah AS mengatakan kemungkinannya adalah empat hingga enam tahun.

3. Ditahan di Penjara dengan Tingkat Keamanan Maksimum

6 Alasan AS Ingin Mengekstradisi Pendiri Wikileaks Julian Assange

Foto/AP

Permintaan ekstradisi AS pada tahun 2019 dikabulkan setelah serangkaian sidang pengadilan.

Namun Assange telah berjuang untuk membatalkan keputusan tersebut.

Pada tahun 2021, Pengadilan Tinggi Inggris menolak klaim bahwa kesehatan mentalnya yang buruk berarti dia mungkin bunuh diri di penjara AS dan memutuskan bahwa dia dapat diekstradisi.

Pada tahun 2022, Mahkamah Agung menguatkan keputusan tersebut dan Menteri Dalam Negeri saat itu, Priti Patel, membenarkan perintah ekstradisi tersebut.

Namun, Assange kembali ke Pengadilan Tinggi dan pada tanggal 20 Mei 2024 pengadilan memblokir ekstradisinya, memutuskan bahwa ia perlu mengajukan banding penuh di Inggris.

Dia sekarang memiliki waktu beberapa bulan untuk mempersiapkan bandingnya, yang akan membahas apakah pengadilan AS akan melindungi hak kebebasan berpendapatnya sebagai warga negara Australia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Presiden Prancis Macron:...
Presiden Prancis Macron: Netanyahu Memalukan!
Rekomendasi
Ratu Camilla Emosi Kakak...
Ratu Camilla Emosi Kakak Putri Diana Muncul ke Kehidupan Raja Charles III
Jadwal Duel Canelo vs...
Jadwal Duel Canelo vs Terence Crawford Berubah, Lokasi Tak Jelas, Tanda-tanda Batal? 
Kematian Sultan Agung...
Kematian Sultan Agung Membuat Pengaruh Kerajaan Mataram Melemah
Berita Terkini
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Mufti Besar Oman Desak...
Mufti Besar Oman Desak India Ingat Kebaikan Para Penguasa Muslim Terdahulu
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Infografis
Krisis Kepercayaan pada...
Krisis Kepercayaan pada F-35 Dorong Eropa Kembangkan Jet Tempur Gen 6
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved