Siapa Karim Khan? Jaksa ICC Penganut Ahmadiyah yang Menetapkan Status Buron bagi PM Israel Netanyahu

Rabu, 22 Mei 2024 - 22:22 WIB
loading...
Siapa Karim Khan? Jaksa...
Karim Khan merupakan jaksa ICC yang menetapkan status buron bagi PM Israel Benyamin Netanyahu. Foto/AP
A A A
GAZA - Ketika Karim Khan memenangkan masa jabatan 9 tahun sebagai jaksa, dia mengumumkan bahwa dia akan memprioritaskan kasus-kasus yang diserahkan ke pengadilan oleh DK PBB, sedangkan kasus Palestina bukan karena kekuatan veto AS yang terkenal buruk.

Jaksa ICC , Karim Khan, meskipun menggembar-gemborkan latar belakang Muslimnya dan mengutip Alquran, adalah kandidat favorit AS dan Israel untuk posisinya saat ini.

Pada bulan Maret 2021, pendahulu Khan mengumumkan penyelidikan atas kejahatan perang yang dilakukan oleh pemerintah Israel, namun sejak jaksa saat ini mulai menjabat pada bulan Juni tahun yang sama, belum ada kemajuan.

Kampanye Karim Khan untuk menjadi Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang baru, berhasil dengan selisih tipis pada tahun 2021.


Berpengalaman 3 Dekade di Bidang HAM

Siapa Karim Khan? Jaksa ICC Penganut Ahmadiyah yang Menetapkan Status Buron bagi PM Israel Netanyahu

Foto/AP

Melansir Palestine Chronicle, Karim Khan memiliki pengalaman selama tiga dekade sebagai pengacara hukum pidana internasional dan hak asasi manusia.

Lulus dari King’s College London, dengan gelar Bachelor of Laws, ia kemudian memperoleh pengalaman penting sebagai jaksa, penasihat korban, dan pengacara pembela.

Baru-baru ini, ia menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Penasihat Khusus dan Kepala Tim Investigasi PBB untuk mendorong akuntabilitas atas kejahatan yang dilakukan oleh Daesh di Irak (UNITAD) antara tahun 2018 hingga 2021.

Berkeyakinan Ahmadiyah

Siapa Karim Khan? Jaksa ICC Penganut Ahmadiyah yang Menetapkan Status Buron bagi PM Israel Netanyahu

Foto/AP

Digambarkan sebagai “Muslim yang taat”, yang sering mengutip Alquran dalam pernyataan publik, Khan merupakan penganut Ahmadiyah.

Para Ahmadi mengklaim diri mereka sebagai Muslim, dan sebagai kelompok minoritas di sejumlah negara mayoritas Muslim, mereka menjadi sasaran penganiayaan setelah dicap sebagai non-Muslim dan bahkan menjadi agen Israel.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0913 seconds (0.1#10.140)