Rusia Gunakan Bom Luncur untuk Perang Jangka Panjang, Ini Keunggulannya

Minggu, 19 Mei 2024 - 23:23 WIB
loading...
A A A
Mereka mengubah posisi Ukraina yang memiliki pertahanan kuat menjadi sasaran yang rentan.

Karena bom luncur menghasilkan daya ledak yang jauh lebih besar, mereka lebih mungkin menyebabkan keruntuhan atau kematian bahkan dalam posisi yang memiliki pertahanan yang cukup baik, Prof Bronk menjelaskan. Ledakan dahsyatnya juga berdampak parah pada tubuh manusia.

Bom luncur "membuat strategi pertahanan Ukraina menjadi lebih sulit karena Rusia dapat terus menerus membombardir posisi tertentu hingga posisi mereka hilang", kata Prof Bronk.

Menciptakan Era Baru di Medan Perang

Analis keamanan Ukraina Mariia Zolkina mengatakan kepada BBC bahwa penggunaan bom luncur merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan, dan bom tersebut menciptakan "era baru" bagi situasi militer di lapangan.

“Mereka mengizinkan Rusia menghancurkan garis pertahanan Ukraina tanpa menggunakan infanteri mereka,” kata Zolkina. “Mereka mempunyai efek yang sangat berbeda terhadap tembakan artileri atau bahkan serangan rudal.”

George Barros dari Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di AS mengatakan bahwa meskipun situasi di Ukraina sulit, perkembangan lain yang mengkhawatirkan mungkin akan segera terjadi.

Dia mencatat ada bukti bahwa sebuah pabrik sekitar 400 km (250 mil) timur Moskow sedang menyiapkan jalur produksi yang mampu menghasilkan bom luncur yang beratnya lebih dari tiga ton.

Jika bom luncur sebesar itu mulai dijatuhkan secara rutin di wilayah Ukraina, dampaknya akan sangat besar – baik terhadap benteng pertahanan maupun moral orang-orang yang berusaha menahannya.

Tidak Bisa Dicegat

Bronk mengatakan bahwa mencegat bom di tengah penerbangan bukanlah solusi yang tepat karena banyaknya bom yang dimiliki Rusia. “Anda akan menghabiskan semua amunisi pertahanan udara yang tersedia terlalu cepat,” katanya.

Satu-satunya solusi, kecuali serangan darat, adalah dengan menargetkan pesawat yang menjatuhkan mereka, baik saat terbang atau di darat.

Namun hal ini mempunyai risiko yang signifikan.

Sistem peluncur rudal permukaan-ke-udara Patriot AS dapat menembak jatuh pesawat pembom tempur – tetapi hanya jika ditempatkan di dekat garis depan. Hal ini membawa risiko ketahuan oleh drone Rusia dan terkena rudal balistik, kata Prof Bronk – sesuatu yang terjadi pada dua peluncur awal tahun ini.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2304 seconds (0.1#10.140)