Dituduh Wapres AS Dukung Holocaust, Iran Bilang Menggelikan

Minggu, 17 Februari 2019 - 05:34 WIB
Dituduh Wapres AS Dukung Holocaust, Iran Bilang Menggelikan
Dituduh Wapres AS Dukung Holocaust, Iran Bilang Menggelikan
A A A
MUNICH - Iran menolak tuduhan anti-Semitisme yang dilontarkan Wakil Presiden (wapres) Amerika Serikat (AS) Mike Pence dengan menganggapnya sebagai tuduhan yang menggelikan. Menurut Pence, rezim Teheran mendukung Holocaust lain setelah apa yang dilakukan Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan bahwa Teheran memiliki "penghormatan historis" terhadap agama-agama samawi. Dia menolak klaim oleh Pence bahwa Teheran mendukung Holocaust kedua.

"Catatan sejarah dan budaya Iran tentang koeksistensi dan penghormatan terhadap agama-agama samawi, khususnya Yudaisme, dicatat dalam dokumen-dokumen bersejarah yang dapat diandalkan dari berbagai negara," kata Qasemi pada hari Sabtu, dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri Iran, Minggu (17/2/2019).

Menurutnya, kebijakan luar negeri bersifat agresif ditujukan pada rezim Zionis Israel."Yang merupakan mesin pembunuh terhadap rakyat Palestina," ujarnya.

Iran dan Israel telah menjadi musuh bebuyutan sejak Revolusi Islam Iran 1979. Revolusi itu menggulingkan raja sekuler sekutu Barat, Shah Mohammad Reza Pahlavi, dan menyebabkan pembentukan Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Pence dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu menuduh Iran mendukung Holocaust yang lain dan mencari cara untuk mencapainya.

"Ayatollah Khamenei sendiri mengatakan, 'Ini adalah misi Republik Islam Iran untuk menghapus Israel dari peta'," kata Pence dalam pidatonya.

Holocaust terjadi selama Perang Dunia II, di mana pasukan Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler dan Partai Nazi-nya diyakini telah membunuh lebih dari 6 juta orang Yahudi.

Sebelumnya, pada hari Jumat, Pence menuduh Teheran bersikap anti-Semitisme yang mirip dengan Nazi setelah mengunjungi kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, seperti dikutip Reuters, telah menolak komentar Pence sebagai tuduhan menggelikan.

"Iran selalu mendukung orang Yahudi, kami hanya menentang Zionis, Holocaust adalah bencana," kata Zarif.

Komunitas Yahudi kuno di Iran telah merosot menjadi sekitar 10.000-20.000 jiwa dari 85.000 jiwa pada saat revolusi 1979. Meski demikian, komunitas Yahudi di Iran tetap diyakini sebagai yang terbesar di Timur Tengah di luar Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3868 seconds (0.1#10.140)