Koalisi Saudi Bantah Pasok Senjata untuk Kelompok Terkait Al-Qaeda
A
A
A
RIYADH - Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi membantah telah memasok senjata buatan Amerika Serikat (AS) untuk milisi Houthi dan al-Qaeda di Yaman . Pernyataan ini sekaligus membantah laporan investigasi CNN.
Awal pekan ini, kantor berita berbasis di AS itu menerbitkan laporan yang menemukan Arab Saudi dan mitra koalisinya telah memasok senjata buatan AS kepada pejuang yang terkait dengan al-Qaeda dan faksi lain yang bertempur di Yaman. Ini adalah pelanggaran perjanjian penjualan senjata mereka dengan AS.
Baca Juga: Saudi Dituduh Berikan Senjata AS ke Kelompok Terkait al-Qaeda
Kantor berita Sauri Press Agency melaporkan juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Malki membantah klaim itu dan mengatakan gagasan bahwa senjata dipindahkan ke pihak ketiga sangat tidak masuk akal.
Laporan CNN menyebut senjata-senjata buatan AS ditransfer ke Alwiyat al Amalqa, Brigade Giants milisi ultra konservatif. CNN juga memperoleh gambar yang menunjukkan milisi Abu Abbas, yang terkait dengan al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), berpatroli di kendaraan lapis baja MRAP buatan AS.
Al-Malki tidak membantah klaim itu tetapi mengatakan apa yang ditunjukkan dalam laporan CNN adalah kendaraan militer yang rusak sedang disiapkan untuk evakuasi keluar dari Yaman. Dia menambahkan koalisi menanggapi dengan serius klaim pihak luar yang memperoleh senjata.
"Koalisi tetap berkomitmen untuk dengan penuh semangat menentang AQAP dan akan terus bekerja dengan mitra internasional dalam hal ini," tegas al-Malki seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/2/2019).
Laporan CNN tidak menuduh koalisi memberikan senjata langsung ke al-Qaeda di Semenanjung Arab, atau ke Iran. CNN melaporkan senjata-senjata itu masuk ke tangan pemberontak yang didukung Iran, memperlihatkan beberapa teknologi militer Amerika yang sensitif ke Iran dan berpotensi membahayakan nyawa pasukan AS.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), mitra utama Washington dalam perang, menggunakan senjata buatan AS sebagai mata uang untuk membeli kesetiaan milisi atau suku dan memengaruhi lanskap politik, menurut komandan setempat di lapangan dan analis yang berbicara dengan CNN .
AS adalah pemasok senjata terbesar ke Arab Saudi dan UEA, dan dukungannya adalah kunci bagi perang koalisi yang berkelanjutan di Yaman.
Seorang pejabat senior UEA, mitra utama Arab Saudi dalam perang itu, mengakui kepada CNN pemindahan senjata ke Brigade Giants.
"Itu bagian dari pasukan Yaman yang memerangi pasukan Houthi di darat dan di bawah pengawasan langsung kami," ujarnya.
Namun pejabat tersebut membantah jika hal itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian koalisi dengan Amerika Serikat.
Investigasi CNN sebelumnya menemukan senjata buatan AS digunakan dalam serangkaian serangan koalisi Saudi yang mematikan yang menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak.
Awal pekan ini, kantor berita berbasis di AS itu menerbitkan laporan yang menemukan Arab Saudi dan mitra koalisinya telah memasok senjata buatan AS kepada pejuang yang terkait dengan al-Qaeda dan faksi lain yang bertempur di Yaman. Ini adalah pelanggaran perjanjian penjualan senjata mereka dengan AS.
Baca Juga: Saudi Dituduh Berikan Senjata AS ke Kelompok Terkait al-Qaeda
Kantor berita Sauri Press Agency melaporkan juru bicara koalisi Arab, Kolonel Turki Al-Malki membantah klaim itu dan mengatakan gagasan bahwa senjata dipindahkan ke pihak ketiga sangat tidak masuk akal.
Laporan CNN menyebut senjata-senjata buatan AS ditransfer ke Alwiyat al Amalqa, Brigade Giants milisi ultra konservatif. CNN juga memperoleh gambar yang menunjukkan milisi Abu Abbas, yang terkait dengan al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), berpatroli di kendaraan lapis baja MRAP buatan AS.
Al-Malki tidak membantah klaim itu tetapi mengatakan apa yang ditunjukkan dalam laporan CNN adalah kendaraan militer yang rusak sedang disiapkan untuk evakuasi keluar dari Yaman. Dia menambahkan koalisi menanggapi dengan serius klaim pihak luar yang memperoleh senjata.
"Koalisi tetap berkomitmen untuk dengan penuh semangat menentang AQAP dan akan terus bekerja dengan mitra internasional dalam hal ini," tegas al-Malki seperti dikutip dari CNN, Minggu (10/2/2019).
Laporan CNN tidak menuduh koalisi memberikan senjata langsung ke al-Qaeda di Semenanjung Arab, atau ke Iran. CNN melaporkan senjata-senjata itu masuk ke tangan pemberontak yang didukung Iran, memperlihatkan beberapa teknologi militer Amerika yang sensitif ke Iran dan berpotensi membahayakan nyawa pasukan AS.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), mitra utama Washington dalam perang, menggunakan senjata buatan AS sebagai mata uang untuk membeli kesetiaan milisi atau suku dan memengaruhi lanskap politik, menurut komandan setempat di lapangan dan analis yang berbicara dengan CNN .
AS adalah pemasok senjata terbesar ke Arab Saudi dan UEA, dan dukungannya adalah kunci bagi perang koalisi yang berkelanjutan di Yaman.
Seorang pejabat senior UEA, mitra utama Arab Saudi dalam perang itu, mengakui kepada CNN pemindahan senjata ke Brigade Giants.
"Itu bagian dari pasukan Yaman yang memerangi pasukan Houthi di darat dan di bawah pengawasan langsung kami," ujarnya.
Namun pejabat tersebut membantah jika hal itu merupakan pelanggaran terhadap perjanjian koalisi dengan Amerika Serikat.
Investigasi CNN sebelumnya menemukan senjata buatan AS digunakan dalam serangkaian serangan koalisi Saudi yang mematikan yang menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak.
(ian)