4 Negara Pasifik yang Tidak Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Lengkap dengan Alasannya
loading...
A
A
A
Selain itu, menurut pakar politik dan keamanan internasional dari Universitas Murdoch Australia, Ian Wilson, negara-negara Kepulauan Pasifik tak setuju dengan keanggotaan Palestina lantaran mempertimbangkan status Israel.
Alasan Nauru tidak memberikan dukungannya terhadap Palestina ini juga besar kemungkinan disebabkan oleh kesamaan suara dengan AS dan status Israel.
Ian Wilson, menjelaskan jika negara-negara Pasifik kebanyakan mengikuti aliran agama Kristen evangelis yang menganggap orang Yahudi sebagai "manusia terpilih Tuhan".
Sehingga menurut mereka, mendukung Israel sama saja seperti mendukung umat Yahudi demi melindungi tanah suci yang mereka percayai.
Sama seperti Mikronesia, Palau juga memiliki kesamaan suara dengan AS secara historis. Negara ini menyelaraskan suaranya dengan AS sekitar 96,5 persen.
Richard Gowan, direktur PBB untuk International Crisis Group, mengindikasikan bahwa beberapa sekutu AS mungkin tidak mendukung resolusi tersebut.
“Saya pikir perang yang berkepanjangan di Gaza telah mengubah suasana hati PBB secara keseluruhan mengenai perlunya solusi dua negara,” katanya kepada The National News.
3. Nauru
Alasan Nauru tidak memberikan dukungannya terhadap Palestina ini juga besar kemungkinan disebabkan oleh kesamaan suara dengan AS dan status Israel.
Ian Wilson, menjelaskan jika negara-negara Pasifik kebanyakan mengikuti aliran agama Kristen evangelis yang menganggap orang Yahudi sebagai "manusia terpilih Tuhan".
Sehingga menurut mereka, mendukung Israel sama saja seperti mendukung umat Yahudi demi melindungi tanah suci yang mereka percayai.
4. Palau
Sama seperti Mikronesia, Palau juga memiliki kesamaan suara dengan AS secara historis. Negara ini menyelaraskan suaranya dengan AS sekitar 96,5 persen.
Richard Gowan, direktur PBB untuk International Crisis Group, mengindikasikan bahwa beberapa sekutu AS mungkin tidak mendukung resolusi tersebut.
“Saya pikir perang yang berkepanjangan di Gaza telah mengubah suasana hati PBB secara keseluruhan mengenai perlunya solusi dua negara,” katanya kepada The National News.
(sya)