AS Umumkan Penangguhan Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir

Jum'at, 01 Februari 2019 - 14:02 WIB
AS Umumkan Penangguhan Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir
AS Umumkan Penangguhan Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Michael Pompeo dijadwalkan akan mengumumkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan kepatuhannya pada perjanjian kontrol senjata nuklir pada hari Jumat (1/2/2019). Perjanjian yang bernama resmi Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty 1987 itu merupakan pencegah perang nuklir antara Amerika Serikat dengan Rusia.

Rencana pengumuman dari Pompeo itu diungkap tiga pejabat pemerintah AS.

Washington menuduh Moskow telah melanggar Perjanjian INF selama lebih dari lima tahun. AS memberi Rusia waktu 60 hari untuk kembali mematuhi perjanjian tersebut dan ultimatum telah berakhir pada Desember 2018 lalu.

Dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO, Pompeo menegaskan bahwa Rusia melakukan "pelanggaran materi" dari perjanjian itu.

"Kami akan mengubur kepala kami di pasir, atau kami mengambil tindakan akal sehat sebagai tanggapan terhadap Rusia yang terang-terangan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang jelas dari perjanjian INF," kata Pompeo saat berada markas NATO di Brussels, dikutip NBC News.

Perjanjian INF 1987 mencegah AS dan Rusia untuk memiliki rudal jelajah darat yang dapat menyerang dalam jarak 500 hingga 5.500 kilometer (310 hingga 3.410 mil). Kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Gorbachev dirancang untuk mencegah perang nuklir. Ketika Soviet runtuh tahun 1990-an, Perjanjian INF dipertahankan oleh Rusia.

Beberapa pakar pengendalian senjata telah menyatakan kekhawatirannya bahwa penarikan AS dari perjanjian itu akan mengarah pada perlombaan senjata baru.

"Perjanjian INF terus berfungsi sebagai pemeriksaan terhadap beberapa jenis senjata nuklir yang paling tidak stabil yang dapat digunakan AS dan Rusia," kata mantan diplomat senior Thomas Countryman, yang sekarang menjadi ketua dewan direksi dari Asosiasi Pengendalian Senjata.

"Tanpa perjanjian itu, ada risiko serius perlombaan senjata rudal jarak menengah baru di Eropa dan sekitarnya," ujarnya.

AS kemungkinan secara resmi menangguhkan kewajibannya untuk mematuhi INF Treaty 1987 mulai hari Sabtu.

"Situasi kami saat ini, di mana Rusia terus melanggar perjanjian sementara kami mematuhi perjanjian itu, tidak dapat dipertahankan," kata pejabat di Kementerian Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata Andrea Thompson. "Pelanggaran harus memiliki konsekuensi."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5062 seconds (0.1#10.140)