Minggu Depan, AS-Rusia Bahas Perjanjian Kontrol Senjata di Austria
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Marshall Billingslea akan melakukan perjalanan ke Austria pada Senin dan Selasa guna membahas topik yang disepakati bersama terkait masa depan perjanjian pengendalian senjata dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS.
"Amerika Serikat telah memperluas undangan terbuka ke Republik Rakyat China untuk bergabung dalam diskusi ini, dan telah memperjelas perlunya ketiga negara untuk mengejar negosiasi pengendalian senjata dengan itikad baik," kata Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/6/2020).
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali meminta China untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia dalam pembicaraan mengenai perjanjian pengendalian senjata nuklir untuk menggantikan perjanjian New START 2010.
Perjanjian New START , yang memberlakukan batas terakhir penyebaran senjata nuklir strategis yang tersisa di AS dan Rusia masing-masing tidak lebih dari 1.550, berakhir pada bulan Februari mendatang.
China, diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir, telah berulang kali menolak proposal Trump.
Minggu lalu, Billingslea mengatakan bahwa dia telah setuju dengan Ryabkov tentang waktu dan tempat untuk negosiasi pada bulan Juni. (Baca: Bulan Ini, AS-Rusia Duduk Satu Meja Bahas Kontrol Senjata Nuklir )
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
"Amerika Serikat telah memperluas undangan terbuka ke Republik Rakyat China untuk bergabung dalam diskusi ini, dan telah memperjelas perlunya ketiga negara untuk mengejar negosiasi pengendalian senjata dengan itikad baik," kata Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (20/6/2020).
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali meminta China untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Rusia dalam pembicaraan mengenai perjanjian pengendalian senjata nuklir untuk menggantikan perjanjian New START 2010.
Perjanjian New START , yang memberlakukan batas terakhir penyebaran senjata nuklir strategis yang tersisa di AS dan Rusia masing-masing tidak lebih dari 1.550, berakhir pada bulan Februari mendatang.
China, diperkirakan memiliki sekitar 300 senjata nuklir, telah berulang kali menolak proposal Trump.
Minggu lalu, Billingslea mengatakan bahwa dia telah setuju dengan Ryabkov tentang waktu dan tempat untuk negosiasi pada bulan Juni. (Baca: Bulan Ini, AS-Rusia Duduk Satu Meja Bahas Kontrol Senjata Nuklir )
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(ber)