AS, Filipina, dan Australia Tembak dan Tenggelamkan Kapal Perang Buatan China
loading...
A
A
A
“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kolektif jaringan tembakan gabungan kami dan meningkatkan interoperabilitas untuk mendeteksi dan menembak sasaran dari berbagai platform darat, laut, dan udara Filipina, AS, dan Australia.”
Berbagai amunisi ditembakkan oleh kapal perang, pesawat tempur, dan platform berbasis darat selama latihan tersebut, termasuk peluru kendali anti-tank Spike, peluru artileri, dan rudal jelajah permukaan-ke-permukaan C-Star yang dikembangkan oleh Korea Selatan.
“Balikatan 2024 membuat sejarah hari ini melalui peluncuran pertama rudal jelajah anti-kapal oleh Angkatan Laut Filipina selama aktivitas serangan maritim di Laut China Selatan. [Frigat berpeluru kendali Filipina] BRP Jose Rizal menembakkan satu SSM-700K C-Star dan berhasil mencapai sasaran," tulis jurnalis pertahanan lepas Aaron-Matthew Lariosa dalam postingan media sosial.
Bulan lalu, media pemerintah China; Global Times, mengecam pemilihan kapal perang Lake Caliraya—yang dibangun di Galangan Kapal Taizhou Zhongxing di provinsi Zhejiang, China timur—sebagai target tembak untuk latihan perang gabungan AS dan sekutunya.
“Pihak Filipina sedang bersiap untuk menggunakannya sebagai target dalam skenario simulasi ‘kapal musuh’, yang menunjukkan niat provokatif yang jelas,” tulis media pemerintah China tersebut.
Roy Vincent Trinidad, juru bicara Angkatan Laut Filipina, mengatakan bahwa pemilihan kapal perang tersebut hanya kebetulan. "Jangan menganggap hal itu penting," katanya.
Namun, model kapal yang digunakan untuk mewakili kapal perang Lake Caliraya memiliki kemiripan yang mencolok dengan dua kapal induk pertama China, yaitu Liaoning dan Shandong. Demikian analisis Max Montero, pengguna akun X yang berfokus pada keamanan maritim Filipina, yang membagikan foto yang dikaitkan dengan direktur Pusat Pelatihan Gabungan dan Kombinasi Militer Filipina Kolonel Michael Logico.
“Latihan militer tidak boleh menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga mana pun, juga tidak boleh merusak kepercayaan antarnegara dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menjelang latihan perang gabungan AS dan sekutunya, dalam konferensi pers pada hari Selasa.
“Negara-negara terkait perlu menghentikan pelanggaran dan provokasi di laut, berhenti memicu konfrontasi, dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” katanya.
Berbagai amunisi ditembakkan oleh kapal perang, pesawat tempur, dan platform berbasis darat selama latihan tersebut, termasuk peluru kendali anti-tank Spike, peluru artileri, dan rudal jelajah permukaan-ke-permukaan C-Star yang dikembangkan oleh Korea Selatan.
“Balikatan 2024 membuat sejarah hari ini melalui peluncuran pertama rudal jelajah anti-kapal oleh Angkatan Laut Filipina selama aktivitas serangan maritim di Laut China Selatan. [Frigat berpeluru kendali Filipina] BRP Jose Rizal menembakkan satu SSM-700K C-Star dan berhasil mencapai sasaran," tulis jurnalis pertahanan lepas Aaron-Matthew Lariosa dalam postingan media sosial.
Bulan lalu, media pemerintah China; Global Times, mengecam pemilihan kapal perang Lake Caliraya—yang dibangun di Galangan Kapal Taizhou Zhongxing di provinsi Zhejiang, China timur—sebagai target tembak untuk latihan perang gabungan AS dan sekutunya.
“Pihak Filipina sedang bersiap untuk menggunakannya sebagai target dalam skenario simulasi ‘kapal musuh’, yang menunjukkan niat provokatif yang jelas,” tulis media pemerintah China tersebut.
Roy Vincent Trinidad, juru bicara Angkatan Laut Filipina, mengatakan bahwa pemilihan kapal perang tersebut hanya kebetulan. "Jangan menganggap hal itu penting," katanya.
Namun, model kapal yang digunakan untuk mewakili kapal perang Lake Caliraya memiliki kemiripan yang mencolok dengan dua kapal induk pertama China, yaitu Liaoning dan Shandong. Demikian analisis Max Montero, pengguna akun X yang berfokus pada keamanan maritim Filipina, yang membagikan foto yang dikaitkan dengan direktur Pusat Pelatihan Gabungan dan Kombinasi Militer Filipina Kolonel Michael Logico.
“Latihan militer tidak boleh menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga mana pun, juga tidak boleh merusak kepercayaan antarnegara dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menjelang latihan perang gabungan AS dan sekutunya, dalam konferensi pers pada hari Selasa.
“Negara-negara terkait perlu menghentikan pelanggaran dan provokasi di laut, berhenti memicu konfrontasi, dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan ini,” katanya.
(mas)