Selundupkan Emas Senilai Rp30 Miliar, Diplomat Perempuan Afghanistan Ini Mundur

Selasa, 07 Mei 2024 - 11:49 WIB
loading...
Selundupkan Emas Senilai...
Zakia Wardak, diplomat perempuan Afghanistan yang mengundurkan diri setelah mencoba menyelundupkan emas 25 kg senilai lebih dari Rp30 miliar di bandara Mumbai. Foto/The Telegraph
A A A
KABUL - Diplomat perempuan Afghanistan yang bertugas di India mengundurkan diri. Ini terjadi beberapa hari setelah dia ditangkap oleh otoritas bandara Mumbai karena mencoba menyelundupkan emas 25 kilogram dari Dubai.

Zakia Wardak, Konsul Jenderal Afghanistan di Mumbai—ibu kota keuangan India—telah memposting pernyataan di platform media sosial X yang mengumumkan pengunduran dirinya.

Kedutaan Besar Afghanistan di New Delhi ditutup pada bulan November, lebih dari dua tahun setelah Taliban kembali berkuasa menyusul runtuhnya pemerintah yang didukung Barat—menjadikan Wardak sebagai perwakilan paling senior negara itu di India.

“Dengan sangat menyesal saya mengumumkan keputusan saya untuk mundur dari peran saya di Konsulat dan Kedutaan Besar di India, efektif 5 Mei 2024,” kata Wardak, seperti dikutip The Telegraph, Selasa (7/5/2024).



Laporan media India mengatakan Wardak bulan lalu dihentikan oleh otoritas intelijen keuangan di bandara Mumbai setibanya dari Dubai—bersama putranya—membawa 25 kilogram emas.

Dia tidak ditahan karena memiliki kekebalan diplomatik. Namun emasnya yang bernilai sekitar USD1,9 juta (lebih dari Rp30 miliar) disita.

Pengunduran diri Wardak menyebabkan ribuan warga Afghanistan, termasuk pelajar dan pengusaha, tidak memiliki perwakilan konsuler di India.

Kebanyakan negara asing—termasuk India—tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, namun mengakui mereka sebagai otoritas yang berkuasa secara de facto.

Di banyak misi Afghanistan, diplomat yang ditunjuk oleh pemerintah sebelumnya menolak menyerahkan kendali gedung kedutaan dan properti kepada perwakilan otoritas Taliban.

Wardak mengatakan dalam pernyataannya bahwa dia telah mengalami banyak serangan pribadi dan pencemaran nama baik selama setahun terakhir.

"Insiden seperti itu telah menunjukkan tantangan yang dihadapi perempuan dalam masyarakat Afghanistan," katanya, tanpa menyebutkan secara eksplisit tuduhan penyelundupan 25 kilogram emas.

Pihak berwenang Taliban memiliki kendali penuh atas sekitar selusin kedutaan besar Afghanistan di luar negeri-–termasuk di Pakistan, China, Turki, dan Iran.

Yang lain beroperasi dengan sistem campuran, dengan duta besar sudah tiada tetapi staf kedutaan masih melakukan pekerjaan rutin konsuler seperti mengeluarkan visa dan dokumen lainnya.

Sebagian besar negara mengevakuasi misi mereka dari Kabul ketika Taliban mendekati Ibu Kota Afghanistan pada Agustus 2021, meskipun beberapa kedutaan—termasuk Pakistan, China, dan Rusia—tidak pernah tutup, dan masih memiliki duta besar di Kabul.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1161 seconds (0.1#10.140)