Takut dengan Jammer GPS Rusia, Maskapai Negara NATO Ini Tangguhkan Seluruh Penerbangan

Selasa, 30 April 2024 - 14:41 WIB
loading...
A A A
“Pilot kami sangat menyadari masalah ini, dan pesawat tersebut memiliki sistem navigasi lain yang dapat digunakan ketika sistem GPS tidak dapat digunakan,” kata Paajanen.

Namun, Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna mengatakan pada hari Senin bahwa gangguan yang dilakukan oleh Rusia sangat berbahaya sehingga cepat atau lambat akan menyebabkan kecelakaan.

“Jadi ini adalah tindakan yang disengaja yang mengganggu kehidupan kita yang hidup dalam situasi berbahaya dan ini dapat dianggap sebagai serangan hibrida,” kata Tsahkna kepada stasiun televisi Estonia; ERR.

Saat ini, semua penerbangan di Bandara Tartu telah dibatalkan selama sebulan, menurut situs web bandara.

Finnair mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Finnair akan menangguhkan penerbangan hariannya ke Tartu, Estonia, mulai 29 April hingga 1 Juni, sehingga solusi pendekatan alternatif yang tidak memerlukan sinyal GPS dapat diterapkan di Bandara Tartu. Pendekatan tersebut metode yang saat ini digunakan di Bandara Tartu didasarkan pada sinyal GPS, yang cukup umum terjadi di wilayah tersebut, memengaruhi kegunaan metode pendekatan ini dan oleh karena itu dapat mencegah pesawat untuk mendekat dan mendarat.

Pengumuman tersebut muncul setelah dua pesawat yang membawa penumpang terpaksa berbalik arah selama penerbangan karena dugaan gangguan GPS Rusia. Kedua jet Finnair, yang berangkat dari Helsinki ke Tartu di Estonia, harus berbalik dan kembali ke titik keberangkatan pada Kamis dan Jumat pekan lalu.

Mereka dilaporkan tidak dapat melakukan navigasi dengan aman. Banyak yang percaya bahwa Rusia-lah yang harus disalahkan dan para menteri di negara-negara Baltik telah memperingatkan bahwa Rusia bertindak dengan cara yang "sangat berbahaya", dan berisiko menimbulkan bencana udara yang dahsyat jika mereka terus melakukan serangan terhadap pesawat.

Dugaan serangan tersebut melibatkan data palsu yang dikirim ke sistem navigasi, memaksa pesawat berbelok dan menukik untuk menghindari "rintangan hantu".

Perangkat pengacau sinyal rahasia Rusia dikenal sebagai "Tobol" dan menyerupai piringan perak berukuran besar dengan antena menonjol dari tengahnya. Hal ini mengganggu sinyal perjalanan antara satelit dan sistem GPS pada pesawat dan kapal di wilayah tersebut dengan mentransmisikan gelombang radio pada frekuensi yang sama, sehingga membingungkan sistem dan menjadikannya tidak dapat digunakan.

Lebih dari 46.000 pesawat yang terbang di atas Laut Baltik melaporkan masalah navigasi antara Agustus 2023 hingga Maret tahun ini, termasuk maskapai penerbangan seperti Ryanair, Wizz Air, dan British Airways.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0751 seconds (0.1#10.140)