AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023

Kamis, 25 April 2024 - 19:26 WIB
loading...
AS Akui Israel Bunuh dan Lukai 80.000 Warga Palestina di Gaza hingga Akhir 2023
Seorang anak diselamatkan dari timbunan puing setelah serangan udara Israel di Kota Gaza pada 18 Oktober 2023. Foto/AP
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperkirakan Israel membunuh atau melukai hampir 80.000 warga Palestina di Jalur Gaza pada akhir tahun 2023.

Perkiraan itu muncul di tengah kampanye ofensif dan genosida oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam laporan penilaian tahunannya pada Minggu mengenai hak asasi manusia di seluruh dunia, Departemen Luar Negeri AS menyatakan, “Setelah serangan ke wilayah yang dikuasai Israel oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, serangan militer Israel di Gaza membunuh lebih dari 21.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 56.000 orang pada akhir tahun ini (2023), membuat sebagian besar warga Palestina di Gaza mengungsi, dan mengakibatkan krisis kemanusiaan yang parah.”

Meskipun laporan tersebut mengakui pasukan Israel membunuh atau melukai hampir 80.000 warga Palestina di Gaza, atau 3% dari populasi Jalur Gaza yang terkepung, jumlah tersebut masih jauh dari peningkatan jumlah korban akibat kampanye genosida Israel.

Dengan jumlah korban tewas yang kini mencapai lebih dari 34.000 orang, ini merupakan pernyataan jujur yang jarang dilakukan AS mengenai krisis ini.

Dengan jumlah orang yang terluka di Jalur Gaza saat ini berjumlah sekitar 80.000 orang, total gabungan korban tewas dan terluka di Gaza telah meningkat menjadi sekitar 114.000 orang, yang merupakan lebih dari 5% dari populasi Gaza.

“Israel harus melakukan operasi militer sesuai dengan hukum internasional dan mengambil segala tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil,” ungkap laporan itu.



Laporan itu menyatakan, “Kami terus menyampaikan keprihatinan seputar kematian dan cederanya puluhan ribu warga sipil Palestina di Gaza, termasuk perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan orang-orang rentan lainnya.”

Selain itu, laporan menambahkan, “Washington telah berulang kali menekankan kekhawatiran mengenai akses warga sipil Palestina terhadap bantuan kemanusiaan, perpindahan sebagian besar penduduk Gaza dan jumlah jurnalis yang terbunuh yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Berbicara pada konferensi pers pada Senin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Gedung Putih terus meninjau laporan Israel telah melanggar hukum perang internasional di Gaza dan Tepi Barat, dan bagian dari tinjauan tersebut akan menyelidiki apakah senjata Amerika terlibat.

Blinken menegaskan, “Prosesnya akan adil, baik suatu negara adalah musuh atau pesaing, teman atau sekutu.”
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1547 seconds (0.1#10.140)