PM Baru Otoritas Palestina Abaikan Tekanan untuk Berdialog dan Berkompromi dengan Israel

Rabu, 24 April 2024 - 15:01 WIB
loading...
PM Baru Otoritas Palestina...
PM Baru Otoritas Palestina Mohammad Mustafa mengabaikan tekanan untuk berdialog dengan Israel. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Perdana Menteri Palestina yang baru dilantik, Mohammad Mustafa, mengumumkan paket reformasi yang bertujuan untuk memperkuat Otoritas Palestina (PA) di tengah meningkatnya tekanan global untuk menghidupkan kembali dialog politik dengan Israel.

Mustafa, yang ditunjuk oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, awal tahun ini, mengatakan pemerintahnya akan menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan memerangi korupsi, merombak sistem peradilan dan sektor keamanan serta meningkatkan efisiensi sektor publik.

Selain itu, ia mengatakan sistem kesehatan dan pendidikan akan ditingkatkan, keuangan publik akan diperkuat, dan reformasi ekonomi akan dilaksanakan.

Janji reformasi tersebut sebagian besar sesuai dengan janji yang sebelumnya dibuat oleh pendahulunya, Mohammed Shtayyeh, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan Februari, ketika Otoritas Palestina berupaya membangun dukungan untuk memperluas perannya di tengah perang Israel melawan kelompok Hamas di Gaza.



Amerika Serikat dan mitra internasional lainnya telah menekan Otoritas Palestina untuk melaksanakan reformasi besar-besaran guna memulihkan kepercayaan di antara warga Palestina yang sangat kecewa dengan badan yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Damai Oslo sementara lebih dari 30 tahun yang lalu.

Urgensi untuk melakukan reformasi semakin meningkat karena perhatian beralih ke pemerintahan di Gaza, setelah Israel mengakhiri kampanye militernya melawan Hamas menyusul serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel yang dipimpin oleh para pejuang Gerakan Hamas.

Meskipun ada penolakan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Washington dan sekutunya mengatakan Otoritas Palestina harus dilibatkan dalam mengatur daerah kantong tersebut setelah pasukan Israel menarik diri.

Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara Barat mengatakan hanya solusi dua negara, yang mencakup Negara Palestina merdeka di samping Israel, yang dapat menawarkan peluang penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Namun, Abbas bereaksi dengan marah pekan lalu ketika Washington memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, dan mengatakan bahwa PA akan mempertimbangkan kembali hubungan bilateral dengan Amerika Serikat setelah keputusan tersebut.

Otoritas Palestina sedang bergulat dengan krisis keuangan parah yang menyebabkan sebagian besar pegawai sektor publik hanya menerima sebagian dari gaji normal mereka selama dua tahun terakhir.

Krisis ini semakin memburuk sejak dimulainya perang di Gaza ketika Israel memotong sebagian pendapatan pajak yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina, dan menuduh Otoritas Palestina mendukung Hamas.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
Jenderal Israel Ini...
Jenderal Israel Ini Mengeluh Dipecat dari Pasukan Cadangan karena Menyerukan Diakhiri Perang Gaza
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
Presiden Kolombia Bandingkan...
Presiden Kolombia Bandingkan Kesulitan Warga Palestina dengan Penderitaan Yesus Kristus
Tentara Israel Akan...
Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
Giliran PKS Beri Sinyal...
Giliran PKS Beri Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Pemuda Patriot Nusantara...
Pemuda Patriot Nusantara Klaim Laporkan Roy Suryo Cs Bukan Pesanan Jokowi
Berita Terkini
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
26 menit yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
2 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
2 jam yang lalu
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
4 jam yang lalu
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
5 jam yang lalu
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
5 jam yang lalu
Infografis
Manfaat Susu untuk Sendi...
Manfaat Susu untuk Sendi dan Tulang yang Sering Diabaikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved